Produksi Beretika Islam: Kunci Ekonomi Berhasil dan Sejahtera
Bisnis | 2024-12-05 13:45:58Pada saat ini, teknologi ramah lingkungan tampak berkembang dengan sangat pesat. Ada banyak inovasi baru yang dibuat untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi terhadap lingkungan. Namun disisi lain, meskipun menggunakan label "ramah lingkungan", beberapa produsen terus menerapkan praktik yang merugikan lingkungan. Contohnya, proses beberapa produksi perusahaan yang mengklaim menggunakan energi terbarukan seperti panel surya nyatanya tidak ramah lingkungan sepenuhnya. Proses ekstraksi mineral untuk membuat komponen sel surya dapat menghasilkan polusi udara dan limbah beracun serta mengganggu ekosistem lokal. Akibatnya banyak masyarakat lokal yang merasakan efek negatif dari kegiatan produksi tersebut. Dalam kasus ini, Islam menghadirkan solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Ekonomi Islam tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi semata, namun juga pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Berikut ulasan mengenai cara produksi beretika islam
Produksi dalam islam
Produksi dalam Islam adalah setiap bentuk aktivitas yang dilakukan manusia untuk mewujudkan manfaat atau menambahkannya dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang disediakan allah SWT sehingga menjadi maslahat, untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hal ini dapat dijelaskan dalam semua aktifitas produksi barang dan jasa yang dilakukan seorang muslim untuk memperbaiki apa yang dimilikinya, baik berupa sumber daya alam dan harta dan dipersiapkan untuk bisa dimanfaatkan oleh pelakunya atau oleh umat Islam. Allah berfirman dalam QS Al-Mulk:15 “Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan manfaat baik dimasa kini maupun dimasa mendatang. Dengan pengertian yang luas tersebut, kita memahami bahwa kegiatan produksi tidak terlepas dari keseharian manusia. Adapun tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan setiap individu dan mewujudkan kemandirian umat. Hal ini terjadi bila kebebasan manusia dalam menyelenggarakan kebutuhan hidupnya didasarkan pedoman Al-quran dan Sunnah.
Etika produksi islam
Dalam perspektif etika Islam, kegiatan produksi bukanlah semata-mata aktivitas ekonomi yang berfokus pada pencapaian keuntungan, melainkan juga memiliki dimensi moral dan tanggung jawab sosial yang harus diperhatikan. Dalam pandangan Etika Islam, terdapat akhlak utama yang wajib diperhatikan oleh setiap muslim, baik secara individu maupun secara kolektif, dalam menjalankan kegiatan produksi. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa produksi harus dilakukan pada bidang yang dihalalkan oleh Allah SWT dan tidak melampaui apa yang dilarang-Nya. Dengan demikian, tujuan produksi dalam Islam tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan individual, tetapi juga untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan umat. Oleh karena itu, para ulama menetapkan hukum fardhu ain bagi setiap muslim untuk berusaha memanfaatkan sumber-sumber alam dan mengembangkan sumber-sumber investasi serta jenis-jenis usaha yang produktif. Adapun etika seorang produsen yang harus dimiliki yaitu:
a. Berorientasi pada tujuan akhirat. Produsen muslim tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi memandang setiap aktivitas produksi sebagai sarana untuk mendapatkan keberkahan dan keridhaan Allah SWT.
b. Jujur, adil dan selalu menepati janji pada setiap transaksi yang dilakukan.
c. Menjunjung tinggi kedisiplinan terhadap aturan yang ada
d. Menjalin dan memelihara ukhuwah sesama pelaku ekonomi.
e. Menghormati dan menjaga hak milik individu.
f. Memenuhi rukun dan syarat sah akad pada setiap transaksi
g. Menghindari segala sesuatu yang diharamkan dan bersifat ilegal.
h. Mengoptimalkan segala aktivitas dan disertakan dengan pelestarian lingkungan
Manfaat produksi beretika islam
Pemberlakuan etika dalam kegiatan produksi memberikan pengaruh positif bagi sistem ekonomi, diantara pengaruh positif dalam pemberlakuan etika produksi, yaitu:
a. Pemerataan kesejahteraan.
Dalam islam dijelaskan bahwa kegiatan produksi harus dilaksanakan dengan optimal. Pengoptimalan produksi dapat melimpahkan barang yang berguna dan bermanfaat bagi manusia. Dengan melimpahnya produk yang dapat dimanfaatkan maka pemerataan kesejahteraan dapat dilakukan.
b. Pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat terjadi jika standar hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat, yang ditunjukkan dengan meningkatnya kesempatan masyarakat untuk mengembangkan kapasitas ekonominya secara maksimal.
c. Kelestarian lingkungan hidup.
Dalam surat Hud dijelaskan bahwa memelihara kelestarian lingkungan hidup menjadi tugas setiap manusia. Karena sumber daya alam merupakan amanah, maka dari itu selain produksi yang optimal, pelestarian lingkungan juga harus dilakukan secara optimal. Maka akan tercipta kelestarian lingkungan hidup.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.