Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Marissa Aurelia, Universitas Airlangga

Makam Sunan Ampel Sebagai Wisata Religi di Surabaya

Agama | 2024-12-02 19:52:15

Makam Sunan Ampel di Surabaya merupakan salah satu kawasan religi yang terletak di Surabaya. Makam ini untuk yang berziarah bagi umat Islam dan menjadi sejarah dalam pesebaran Islam di Indonesia.

Sumber: dokumentasi pribadi

1. Siapa Sosok Sunan Ampel?

Sunan Ampel merupakan seorang ulama dari bagian dewan wali sembilan atau wali songo yang banyak jasanya, dalam perkembangan agama Islam di pulau Jawa, beliau dikenal sebagai orang yang memiliki ilmu tinggi, sangat terpelajar, dan mendapat pendidikan yang mendalam tentang agama Islam. Sunan Ampel adalah bapak dari para wali, dari tangannya lahir para pendakwah Islam di tanah Jawa seperti Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Raden Patah, dan lain-lain. Beliau berbeda dengan wali-wali lainnya yang berdakwah dengan pendekaan seni budaya dan adat, Sunan Ampel berdakwah dengan nalar, logika, dan kesadaran dengan cara yang hikmah untuk menyadarkan masyarakat yang waktu itu telah mengalami kemorosotan moral yang sangat drastis dengan ajarannya yang terkenal yaitu Moh Limo.
2. Makam Sunan Ampel

Ketika kami mengunjungi Makam Sunan Ampel, pengunjung yang berziarah langsung khusyuk berdoa dengan penuh ketenangan. Di sekitar makam ada bangunan yang bergaya Arsitektur Jawa dan Arab yang mencerminkan akulturasi Islam dengan tradisi lokal. Ketika memasuki jalan kea rah Makam Sunan Ampel sebelah kanan kiri terdapat banyak pedagang yang menjual aneka makanan dan barang, contohnya ada kurma, kebab khas turki, perlengkapan ibadah, gamis, baju koko, dan lain-lainnya. Setelah melihat banyak pedagang di kanan dan kiri, di depan ada Masjid Sunan Ampel yang menjadi Masjid tertua di Indonesia yang didirikan tahun 1421.

Sumber: dokumentasi pribadi

3. Nilai Spiritual, Agama, dan Pembelajaran

Pendatang diajak untuk merenungkan perjuangan para pendakwah Islam seperti Sunan Ampel yang telah menyebarkan ajaran agama Islam dengan penuh kesabaran dan bijaksana. Suasana di sekitar sering membuat pendatang merasa dekat dengan ajaran agama Islam yang memberikan rasa untuk memperkuat iman. Kawasan di sekitar mengajarkan nilai-nilai keberagaman yang dipenuhi berbagai etnis seperti Jawa, Arab, dan Madura, di sana kami melihat toleransi hidup yang baik.

Sumber: dokumentasi pribadi

Kami melakukan wawancara dengan Bapak Mustajab untuk mendapatkan informasi terkait pengelolaan Makam Sunan Ampel. Dalam wawancara ini, kami mengajukan beberapa pertanyaan. Pertama, kami menanyakan apakah pemerintah turut membantu pembiayaan atau memberikan dukungan untuk pengelolaan makam. Beliau menjelaskan bahwa pemerintah tidak terlibat dalam pembiayaan. Dana untuk membayar petugas kebersihan berasal sepenuhnya dari kotak amal yang diisi oleh para peziarah. Kami bertanya mengenai siapa yang mengelola Makam Sunan Ampel. Bapak Mustajab mengonfirmasi bahwa pengelolaan makam dilakukan oleh kerabat Sunan Ampel sendiri. Kami menanyakan tentang kebersihan dan keamanan di area makam. Menurut beliau, kebersihan dan keamanan di Makam Sunan Ampel sangat terjaga. Para kerabat rutin melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar makam dan masjid setiap pagi dan sore hari, memastikan kenyamanan para pengunjung.

Kesimpulan.
Datang ke Makam Sunan Ampel bukan hanya sekadar wisata religi, tetapi kita diajarkan juga untuk mengingat dan belajar perjuangan para orang tedahulu. Di sini kami klompok tiga dapat menemukan toleransi, kedamaian, dan memperkuat iman. Tempat Makam Sunan Ampel wajib dikunjungi terutama untuk umat Islam yang ingin mencari tau pengalaman spiritual dan menambah wawasan sejarah.


KELOMPOK 3-PDBGR 1

Ilham Aditya Ramli 433241147

Marissa Aurelia 422241092

Rava Amna Malika 423241105

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image