Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sherlin Fernanda Rhamadhani

Potensi Ikan Laut untuk Menghasilkan Bonggolan dan Kerupuk Ikan di Desa Srowo Gresik

Kuliner | 2024-12-02 10:23:11

Sekitar 62% wilayah daratan Indonesia terdiri dari lautan dan perairan sehingga dikenal sebagai negara maritim. Ironisnya, program gelar di bidang perikanan seringkali kurang dihargai di dunia pendidikan tinggi. Memang benar, prospek karir bagi lulusan perikanan sangat luas dan beragam. Sebagai mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Universitas Airlangga, saya ingin berbagi pendapat mengenai pentingnya jurusan ini dan peluang yang ditawarkan.

Sebagai mahasiswa program studi Teknologi Hasil Perikanan Universitas Airlangga, saya sering diremehkan oleh orang-orang di sekitar saya. Banyak orang bertanya-tanya, “Untuk apa kuliah jika yang ingin dilakukan hanyalah mengolah ikan?” Terkadang saya merasa malu untuk membicarakan jurusan saya.Kebanyakan orang beranggapan bahwa jurusan Teknologi Hasil Perikanan hanya sekedar beternak menangkap, dan mengolah ikan saja.

Kenyataannya, jurusan ini jauh lebih luas dan kompleks. Seperti halnya yang ada di salah satu desa di Sidayu Gresik yaitu Desa Srowo. Desa Srowo di Kecamatan Sidayu telah lama dikenal banyak masyarakat sebagai salah satu sentra produksi bonggolan dan kerupuk dari pengolahan hasil perikanan di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.Berbagai upaya sudah dilakukan sang Pemerintah Desa Srowo buat bisa mengenalkan potensi kerupuk ikan yg didapatkan sang rakyat.

Dengan harapan, baik krupuk maupun bonggolan yg didapatkan sang rakyat desa menggunakan luas lebih kurang lebih 400 hektar tadi bisa lebih luas lagi dikenal oleh warga luar. Sejak waktu itu, rakyat Desa Srowo mulai gemar menciptakan bonggolan dan kerupuk ikan buat dipasarkan. Lambat laun kerupuk dan bonggolan produk rakyat Desa Srowo sangat digemari, bukan hanya pada lingkup Kecamatan Sidayu namun sampai luar Kabupaten Gresik.

Pembuatan bonggolan khas Sidayu sangat mudah untuk dipraktekkan yaitu dengan cara menggiling fillet ikan menggunakan chopper atau ulekan, kemudian haluskan bumbu dan campur dengan fillet yang sudah digiling beserta bahan lainnya, kecuali minyak. Setelah itu, bentuk adonan menjadi bulat panjang menyerupai lontong, lumuri dengan minyak agar tidak lengket, lalu kukus selama kurang lebih 20 menit hingga matang.

Setelah matang, potong-potong bonggolan sesuai selera dan goreng hingga berwarna kecoklatan. Resep ini menggunakan ikan kucul, yang bentuknya mirip dengan ikan tongkol kecil. Sedangkan kalau pembuatan kerupuk khas Sidayu yaitu adonan bonggolan dipotong kecil-kecil kemudian dijemur di terik matahari dari pagi sampai sore hari. Kawasan Desa Srowo kerupuk yang sedang dikembangkan menempati tanah kas desa. Berdiri pada kurang lebih 6.000 meter persegi, desa ini akan dilengkapi area penjemuran kerupuk, gedung produksi (bangunan buat 50 UMKM ukuran masing-masing 3x5 meter persegi), gedung pengolahan ikan, gedung logistik, gedung pelatihan, mushola, toilet, gedung pemasaran, pos jaga, gapura dan pujasera.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image