Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hana Elvina

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja: Tinjauan Psikologis

Eduaksi | 2024-12-01 19:36:25

Pembentukan Identitas Diri

Media sosial berperan penting dalam pembentukan identitas diri remaja. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center, sekitar 70% remaja merasa bahwa media sosial membantu mereka mengekspresikan diri. Namun, di sisi lain, perbandingan sosial yang terjadi di platform ini dapat menyebabkan perasaan cemas dan rendah diri. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Popular Media menemukan bahwa remaja yang sering membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi

Dampak pada Kesehatan Mental

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja. Data dari American Psychological Association menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam per hari di media sosial memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan. Selain itu, penelitian oleh Royal Society for Public Health di Inggris menemukan bahwa platform seperti Instagram dan Snapchat dapat memperburuk masalah kesehatan mental, terutama di kalangan remaja perempuan.

Perilaku Sosial dan Interaksi

Media sosial juga mempengaruhi cara remaja berinteraksi satu sama lain. Meskipun media sosial dapat meningkatkan konektivitas, penelitian menunjukkan bahwa interaksi tatap muka dapat berkurang. Menurut studi yang dilakukan oleh University of Pennsylvania, remaja yang lebih aktif di media sosial cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih rendah dan lebih sulit dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat. Hal ini dapat mengakibatkan isolasi sosial dan kesulitan dalam berkomunikasi secara langsung.

Perilaku Berisiko

Media sosial dapat mendorong perilaku berisiko di kalangan remaja. Penelitian menunjukkan bahwa tantangan viral dan tren yang populer di media sosial dapat memicu remaja untuk terlibat

dalam perilaku berisiko, seperti penggunaan narkoba atau perilaku seksual yang tidak aman. Sebuah studi oleh Journal of Adolescent Health menemukan bahwa remaja yang terpapar konten berisiko di media sosial lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku tersebut.

Dukungan Sosial dan Kesadaran Isu

Di sisi positif, media sosial juga dapat berfungsi sebagai alat untuk membangun dukungan sosial. Banyak remaja menggunakan platform ini untuk terhubung dengan teman-teman dan mencari dukungan emosional. Data dari Mental Health Foundation menunjukkan bahwa 45% remaja merasa lebih baik setelah berbagi pengalaman mereka di media sosial. Selain itu, media sosial dapat meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial dan kesehatan mental, dengan banyak kampanye yang berhasil menjangkau remaja melalui platform ini.

Sebagai kesimpulan, pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja sangat kompleks. Sementara ia dapat membantu dalam pembentukan identitas dan memberikan dukungan sosial, media sosial juga dapat memicu masalah kesehatan mental dan perilaku berisiko. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu remaja menjalani pengalaman media sosial yang lebih positif dan konstruktif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image