Menurunnya Minat Baca di Kalangan Gen Z: Penyebab dan Konsekuensinya
Eduaksi | 2024-11-28 22:13:49Generasi Z sebagai generasi yang digadang gadang sebagai generasi penerus yang diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju, terutama dengan diadakannya program yang diadakan oleh pemerintah, yakni program Indonesia Emas 2045. Generasi Z sebagai generasi yang nantinya memimpin bangsa Indonesia sudah pasti harus tahu akan banyak ilmu. Hal ini menjadi penting untuk pembekalan bagi Gen Z .Karena nantinya memberikan pengetahuan yang luas ketika nanti penjadi pemimpin bangsa.Generasi Z sebagai generasi tumbuh dalam budaya yang sangat erat kaitannya dengan teknologi. Saat ini, tentu saja, mengakses informasi melalui internet sangatlah mudah. Namun, hal ini cukup memprihatinkan karena kemudahan dalam mengakses informasi berdampak buruk pada menurunnya minat baca di kalangan Generasi Z.
APAKAH PENYEBAB MENURUNNYA MINAT BACA GEN Z
Masalah krisis literasi kini kian menjamur di Indonesia. Bagaikan sebuah wabah yang terus menghantui pemerintah hingga tak ada habisnya. Meski sudah banyak usaha yang pemerintah lakukan untuk menurunkan dan mencegah peristiwa tentang hal ini, faktanya, minat baca di kalangan masyarakat masih sangat rendah. Bahkan, dari fakta yang dipublikasikan UNESCO, bahwa minat baca di Indonesia sangat rendah, yakni hanya 0,001 persen dari jumlah penduduk yang berminat. Hal ini menunjukkan bahwa hanya satu dari 1.000 penduduk Indonesia yang gemar membaca. Rendahnya tingkat literasi ini sekiranya dapat menyadarkan masyarakat, khususnya pemerintah tentang bahayanya keadaan bangsa apabila ini terus terjadi, karena hal ini setidaknya menunjukkan adanya penurunan sumber daya manusia, khususnya di kalangan remaja.Seperti yang kita sudah ketahui bersama ini, Gen Z adalah generasi yang tumbuh bersamaan dengan berkembangnya teknologi digital. Di era sekarang ini dengan teknologi yang sudah berkembang, akses untuk mendapatkan informasi yang kita butuhkan tentulah sangat mudah dikarenakan adanya jaringan internet. Ditambah lagi dengan kemunculan gadget dengan harga yang bervariasi. Dengan kebebasan untuk mengakses apapun inilah yang akhirnya membuat Gen Z menjadi malas dan melupakan kewajibannya dan akhirnya hanya menghabiskan berjam-jam di perangkat elektronik mereka. Akibatnya mereka jadi lupa dengan kewajibannya, belum lagi dengan mudahnya mereka untuk mengakses berbagai informasi, sehingga mereka menganggap membaca adalah kegiatan yang hanya menghabiskan waktu mereka.
APAKAH DAMPAK MENURUNNYA MINAT BACA GEN Z
Penurunan minat baca di kalangan Gen Z akan berdampak signifikan. Salah satu permasalahnnya yang akan terjadi adalah menurunnya kemampuan membaca dan memahami karya sastra. Kemampuan membaca sangat penting untuk mencapai prestasi akademis dan profesional. Tanpa banyak latihan membaca, Generasi Z mungkin akan kesulitan mengolah dan memahami bacaan yang rumit. Selain itu, minat baca yang rendah tentu saja berdampak buruk pada kemampuan berpikir kritis, imajinasi, dan kreativitas. Menanamkan minat baca di era Generasi Z ini merupakan tugas yang rumit dan berkepanjangan bagi kaum muda. Selain itu, perlu disadari pentingnya menumbuhkan minat baca pada teman sebaya, generasi mereka. Buku sebagai salah satu sumber ilmu pengetahuan seringkali menghadirkan ide-ide dan pandangan dunia yang unik dan tentu saja menbingungkan,sehingga dapat memperluas wawasan individu. Tanpa eksposur yang cukup terhadap bacaan, Gen Z mungkin memiliki pemahaman yang lebih sempit dan sedikit tentang dunia dan kurangnya kemampuan critical thinking yang mendalam.Ironisnya, berdasarkan survei yang dilakukan oleh wearesocial pada tahun Januari 2017 menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak memiliki minat baca buku yang tinggi, dan mereka menghabiskan lebih dari 9 jam sehari melihat layar perangkat tersebut. Tidak mengherankan bahwa orang Indonesia berada di urutan kelima dunia dalam hal kecerewetan media sosial. Meskipun banyak sumber bacaan buku online saat ini tersedia di internet. Ini menunjukkan bahwa kesadaran pentingnya membaca buku bagi Gen Z masih sangat kurang sehingga perlunya ada inisiatif yang harus dilakukan bersama demi masa depan bangsa ini.
BAGAIMANA CARA MENAIKKAN MINAT BACA GEN Z DI INDONESIA
Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan kita dalam rangka untuk menaikkan minat baca Gen Z. Misalnya, dengan cara menggunakan teknologi seperti membuat dan mengembangkan berbagai platform ebook dan audiobook yang dapat menjadi cara yang menarik bagi Generasi Z untuk mengakses buku.Menggabungkan teknologi dengan pengalaman membaca yang lebih tradisional dan buku cetak juga dapat membantu meningkatkan minat baca. Sangat penting untuk memperhatikan penurunan minat baca Generasi Z. Generasi Z biasanya lebih tertarik pada konten visual seperti gambar atau video yang sudah ada di aplikasi seperti tiktok atau youtube daripada teks yang sangat panjang. Konten di tiktok dan youtube menjadi lebih menarik dan mudah dipahami secara instan. Sehingga, kita dapat mendongkrak minat baca Gen Z dengan cara membuat video edukasi yang menarik dan edukatif tentang membaca buku kepada Gen Z.Pihak keluarga dan pihak sekolah juga merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam meningkatkan minat baca generasi Z. Pihak orang tua dan sekolah dapat meningkatkan minat baca mereka dengan mengajak dan mempromosikan budaya membaca di lingkungan rumah maupun sekolah . Inisiatif ini dapat dimulai dengan memberikan akses yang memadai bagi Gen Z melalui penyediaan perpustakaan di lingkungan sekitar.Walaupun hanya sedikit masih ada harapan bagi Gen Z untuk meningkatkan minat baca pada diri mereka. Meningkatkan program literasi yang menarik, memanfaatkan teknologi dalam mendukung pembelajaran di era sekarang ini, serta menekankan pentingnya membaca sebagai keterampilan yang penting tentunya dapat membantu mengembangkan minat baca di kalangan generasi ini. Pendidik, orang tua, dan tentu saja Generasi Z itu sendiri harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan kebiasaan membaca yang positif. Dengan kerjasama yang solid, kita dapat menciptakan generasi yang memiliki minat baca, berpikir kritis, dan berpengetahuan luas yang akan berguna demi keberhasilan target Indonesia Emas 2045.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.