Inovasi Unik Green Toothpaste: Pemanfaatan Rumput Laut Sebagai Bahan Dasar Pasta Gigi Ramah Lingkungan
Riset dan Teknologi | 2024-11-26 23:26:45Gulma laut atau rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang melimpah serta memainkan peran penting dalam ekosistem laut. Habitat rumput laut umumnya adalah perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang, seperti di atas substrat pasir dan karang mati. Selain hidup di alam bebas, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Banyaknya aktivitas budidaya rumput laut ini terpicu karena manfaatnya yang sangat signifikan.
Rumput laut memiliki berbagai manfaat ekonomi dan ekologis yang luas. Secara ekologis, rumput laut berperan penting sebagai habitat dan tempat berlindung bagi berbagai spesies laut seperti ikan, kerang, dan krustasea. Tumbuhan juga berkontribusi dalam siklus nutrisi di ekosistem laut dengan menjadi sumber makanan bagi organisme laut lainnya.
Di sisi ekonomi, rumput laut telah lama dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang. Salah satu manfaat utamanya adalah sebagai bahan pangan. Selain itu, rumput laut juga dimanfaatkan dalam industri kesehatan, farmasi, dan kosmetik.
Masyarakat lebih banyak mengenal rumput laut sebagai bahan baku dalam pembuatan agar-agar, kim, karagenan, nori dan berbagai bentuk inovasi makanan lainnya, tapi lebih dari itu ternyata rumput laut dapat diolah menjadi pasta gigi. Menurut hasil penelitian dari Newcastle University, Inggris, di dalam rumput laut terdapat bakteri baik bernama Bacillus Licheniformis. Bacillus Licheniformis mampu menghasilkan enzim yang dapat memberikan perlindungan lebih optimal terhadap kerusakan gigi, terutama pada area-area yang tetap bisa ditumbuhi plak meskipun telah disikat.
Uji coba laboratorium penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa enzim dari bakteri Bacillus Licheniformis dapat memotong plak dan mengecilkan bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi.
Dr. Nick Jakubovics dari sekolah kedokteran gigi Newcastle University menjelaskan bahwa plak berasal dari bakteri yang berkumpul untuk menjajah suatu daerah di gigi. Menurutnya, penggunaan pasta gigi tradisional tidak selalu efektif dalam membersihkan plak yang berisi banyak bakteri pemicu kerusakan pada gigi. Maka tak heran orang-orang yang sudah rajin membersihkan gigi ternyata masih bisa terkena gigi berlubang. Dr. Jakubovics percaya bahwa pasta gigi dari rumput laut lebih efektif menghilangkan bakteri berbahaya pada plak yang bisa memicu kerusakan gigi, seperti Streptococcus Mutans.
"Kami berharap bisa memanfaatkan enzim ini untuk menjadi pasta gigi, obat kumur, atau pembersih gigi," tambah Dr. Jakubovics seperti dilansir dari BBC, Jumat (6/7/2012).
Pemanfaatan rumput laut sebagai bahan utama dalam pembuatan pasta gigi adalah solusi inovatif yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut, tetapi juga ramah lingkungan. Kandungan mineral dan sifat antibakterinya dapat membantu menjaga kebersihan gigi serta melindungi gusi dari peradangan dan infeksi. Selain itu, proses pembuatan pasta gigi dari rumput laut yang relatif mudah ini memberi alternatif yang lebih alami dan terjangkau bagi banyak orang.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, beberapa penelitian dan artikel ilmiah berhasil menjelaskan proses pembuatan pasta gigi dari rumput laut. Berdasarkan salah satu artikel ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Rumput Laut (Eucheuma Sp) Menjadi Pasta Gigi Dan Masker Wajah di Desa Legundi Lampung Selatan” proses pembuatan pasta gigi rumput laut dilakukan dengan cara mencampurkan sodium bikarbonat (NaHCO3) dengan rumput laut dalam bentuk karagenan dengan perbandingan 1:3, kemudian ditambahkan sedikit bubuk stevia (pemanis alami), ekstrak daun mint dan air.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menggunakan produk-produk ramah lingkungan, pasta gigi berbahan dasar rumput laut menjadi pilihan yang menarik untuk mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sudah saatnya kita mempertimbangkan rumput laut sebagai bahan baku yang berpotensi menggantikan bahan kimia dalam produk perawatan tubuh kita, demi masa depan yang lebih hijau dan sehat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.