Kebiasaan Cuci Tangan Pengaruhi Jumlah Bakteri pada Tangan
Gaya Hidup | 2024-11-25 21:12:07
Mencuci tangan adalah kegiatan yang penting tapi sering disepelekan. Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang paling banyak terkena sentuhan di berbagai permukaan. Dengan banyaknya sentuhan tersebut menjadikan tangan adalah bagian tubuh yang kemungkinan paling rentan terpapar bakteri. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu langkah yang efektif dari Gerakan Masyarakat (GERMAS). Gerakan Masyarakat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup (Ambarwati & Prihastuti, 2019).
Tanpa mencuci tangan dengan benar bakteri dapat dengan mudah masuk ke tubuh melalui makanan, wajah hingga luka. Tangan yang dicuci menggunakan air dan sabun secara mekanis dapat menghilangkan kotoran dan debu. Tetapi, tidak semua orang menjadikan mencuci tangan sebagai kegiatan rutin. Kebiasaan mencuci tangan dengan hanya menggunakan air tidak dapat menjamin terlindunginya tiap individu dari bakteri dan virus yang menempel pada tangan.
Masih banyak orang diluaran sana yang belum menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dikarenakan malas, tidak memiliki akses untuk cuci tangan, dan kurangnya kesadaran mengenai pentingnya kebersihan tangan. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan sebuah kegiatan preventif dalam berupaya melindungi diri dari berbagai bakteri yang bisa masuk ke tubuh kita. Adapun waktu-waktu cuci tangan yang dapat dilakukan: sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, setelah BAK dan BAB, setelah membuang ingus, setelah membuang sampah, kemudian setelah bermain/memberi makan/memegang hewan, serta setelah batuk atau bersin pada tangan (Desiyanto dan Djannah, 2012).
Dalam penelitian Suherman & ‘Aini (2019: 203) menjelaskan bahwa anak yang mempunyai kebiasaan atau perilaku mencuci tangan tidak baik memiliki peluang terjangkit diare 2,58 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang memiliki kebiasaan cuci tangan yang baik. Gesekan saat mencuci tangan membantu bakteri lebih cepat hilang dari permukaan tangan, sedangkan sabun berfungsi untuk melarutkan kotoran yang menempel di kulit. Ini menjadikan kegiatan mencuci tangan sebagai langkah pencegahan paling sederhana dalam melawan penyakit seperti diare, flu, dan lainnya.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencuci tangan, diperlukannya edukasi yang tepat. Banyak orang yang masih salah dalam mencuci tangan mereka, seperti mencuci tangan hanya menggunakan air atau mencuci tangan kurang dari 20 detik. Selain itu, ketersediaan fasilitas mencuci tangan terbilang masih kurang, terutama di sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.