Kecerdasan Buatan: Antara Harapan dan Ancaman dalam Pendidikan
Iptek | 2024-11-18 18:21:44Kecerdasan buatan atau Artificial Intellegent pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Teknologi yang dibuat oleh manusia ini memungkinkan sebuah sistem untuk meniru kemampuan kognitif manusia. Saat ini, AI sudah digunakan dalam berbagai macam bidang kehidupan. Salah satu contoh nyata keberadaan AI di sekitar kita adalah adanya asisten virtual dalam device yang kita miliki seperti smartphone ataupun komputer. Teknologi tersebut dapat diakses oleh segala kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Kecerdasan buatan juga telah menyebar dalam dunia pendidikan. AI dapat melakukan berbagai macam hal yang menunjang pendidikan seperti menjawab pertanyaan dengan cepat, mencari jurnal, membuat artikel, essai, makalah, presentasi, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tentu sangat membantu para siswa dan mahasiswa untuk mengerjakan tugasnya. Melalui AI pengguna juga dapat melakukan brain storming yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. AI tidak memiliki kriteria pengguna sehingga dapat dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat.
AI atau kecerdasan buatan memang digunakan untuk membantu manusia mengerjakan tugasnya. Namun ternyata, hal ini menyebabkan beberapa orang mengalami ketergantungan pada AI sehingga pada akhirnya menghambat kemampuan mereka untuk berpikir kritis. Jawaban Chat GPT yang cepat membuat para pengguna melakukan pemecahan dengan instan dibandingkan pendekatan secara analitis. Tak hanya itu, banyak sekali kasus penyalahgunaan AI oleh siswa ataupun mahasiswa dengan menyalin persis AI tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Penggunakan teknologi AI yang berlebihan dapat menimbukan ketergantungan dan efek negatif lainnya.
AI merupakan pendukung bukan pengganti. AI digunakan untuk membantu pekerjaan bukan menggantikan pengguna untuk melakukan pekerjaan tersebut. Seperti siswa ataupun mahasiswa yang menggunakan AI untuk mencari inspirasi ataupun mengembangkan ide mereka bukan untuk mengerjakan secara keseluruhan tugas yang mereka miliki. AI dapat berdampak positif maupun negatif bergantung pada penggunanya. Kita sebagai penerus bangsa harus bijak dalam penggunaan AI. Tidak ada yang salah mengenai kemajuan tekonologi, justru kita harus mempersiapkan diri untuk masa depan yang terhubung secara digital.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.