Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ardiyansah

Kunjungan Industri Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa ke Pengolahan Lumpur Tinja Pertama di Sumbawa

Teknologi | 2024-11-09 15:54:06
Foto By Nisa, 2024: (Gambar Kunjungan Industri Program Studi Teknik Lingkungan).

Pada akhir tahun 2024 ini, Kabupaten Sumbawa akan memulai operasi fasilitas pengolahan lumpur tinja pertama yang diinisiasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Fasilitas ini menjadi langkah penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Sumbawa. Sebagai bagian dari proses belajar, mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) melakukan kunjungan industri ke fasilitas tersebut pada Jumat, 1 November 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mereka mengenai teknologi pengelolaan lumpur tinja yang ramah lingkungan.

Mengapa Pengolahan Lumpur Tinja Itu Penting?

Limbah rumah tangga, seperti lumpur tinja, sering kali tidak mendapat perhatian khusus. Jika tidak dikelola dengan benar, lumpur tinja bisa mencemari air, tanah, dan udara, serta menyebarkan penyakit. Fasilitas pengolahan lumpur tinja di Sumbawa akan mengolah limbah ini dengan aman, mengurangi risiko pencemaran, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Pengalaman Belajar Langsung di Lapangan

Selama kunjungan, mahasiswa UTS mendapat kesempatan untuk melihat langsung bagaimana lumpur tinja diolah. Mereka belajar tentang berbagai tahapan pengolahan, mulai dari pemisahan padatan dan cairan, penghilangan bakteri berbahaya, hingga proses pengeringan lumpur. Salah satu hal menarik yang dijelaskan adalah penggunaan bakteri anaerob untuk mengolah lumpur tinja, dengan bantuan bahan daur ulang seperti botol bekas. Para mahasiswa juga belajar bahwa sludge (endapan lumpur tinja) bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman hias oleh dinas terkait.

Teknologi Ramah Lingkungan dalam Pengolahan Lumpur Tinja

Fasilitas ini menggunakan berbagai teknologi untuk memastikan bahwa proses pengolahan lumpur tinja berjalan dengan aman bagi lingkungan. Berikut adalah beberapa tahapan dalam pengolahan lumpur tinja yang dilakukan di fasilitas ini:

1. Bak Solid Separation Chamber (SSC)

Solid Separation Chamber (SSC) adalah wadah khusus dalam pengolahan lumpur tinja yang berfungsi memisahkan bagian padat dan cair. Ketika lumpur tinja masuk ke dalam SSC, partikel padat yang lebih berat mengendap di dasar, sementara bagian cair tetap di atas. Proses ini mengurangi beban pemrosesan selanjutnya. Bagian padat yang terkumpul dapat diolah lebih lanjut, sementara cairan dapat diproses untuk dibersihkan sebelum dibuang atau digunakan kembali. Penggunaan SSC membuat pengelolaan lumpur tinja lebih efisien dan mengurangi risiko pencemaran lingkungan.

2. Anaerobic Biofilter

Anaerobic Biofilter adalah alat pengolah limbah, termasuk lumpur tinja, yang memanfaatkan bakteri tanpa oksigen untuk memecah zat organik menjadi gas metana dan air. Lumpur tinja dialirkan melalui media seperti batu atau kerikil yang menjadi tempat bakteri anaerob hidup. Bakteri menguraikan zat organik, mengurangi polutan, dan menghasilkan gas metana yang bisa digunakan sebagai energi. Proses ini mengurangi bau, ramah lingkungan, dan membantu mencegah pencemaran air serta tanah.

3. Kolam Fakultatif

Kolam Fakultatif adalah kolam pengolahan lumpur tinja yang memanfaatkan bakteri untuk menguraikan zat organik. Kolam ini memiliki dua zona: zona aerob di bagian atas yang mengandung oksigen, tempat bakteri aerob mengurai limbah, dan zona anaerob di dasar kolam, tempat bakteri anaerob bekerja tanpa oksigen. Proses ini mengurangi polutan dan bau secara alami. Meskipun efektif, kolam fakultatif memerlukan lahan luas dan waktu yang cukup lama untuk proses penguraian optimal.

4. Kolam Maturasi

Kolam Maturasi digunakan untuk mematangkan dan menyaring air limbah setelah proses pengolahan awal. Di kolam terbuka ini, mikroorganisme seperti bakteri dan alga mengurai sisa polutan, sementara sinar matahari membantu membunuh mikroba berbahaya. Proses ini memperbaiki kualitas air, menjadikannya lebih bersih dan aman untuk dibuang atau digunakan kembali. Kolam maturasi adalah metode sederhana, efisien, dan ramah lingkungan dalam mengolah lumpur tinja, memanfaatkan proses alami untuk mengurangi pencemaran.

5. Bak Desinfeksi

Bak Desinfeksi adalah tahap pengolahan lumpur tinja untuk membunuh mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri dan virus, guna memastikan limbah aman bagi lingkungan dan kesehatan. Proses ini menggunakan bahan kimia seperti kaporit, pemanasan, atau sinar ultraviolet (UV). Setelah melewati pengolahan awal, lumpur tinja masuk ke bak desinfeksi, di mana mikroorganisme dibunuh, mengurangi risiko penyebaran penyakit. Proses ini membuat limbah lebih aman untuk dibuang atau diproses lebih lanjut.

6. Sumur resapan

Sumur Resapan adalah lubang di tanah yang berfungsi untuk menampung air atau cairan, seperti limbah tinja, agar dapat meresap ke dalam tanah secara alami. Dalam pengolahan lumpur tinja, sumur resapan membantu mengalirkan cairan yang telah diproses, menyaring partikel besar dengan material seperti kerikil atau pasir, dan memungkinkan cairan bersih meresap ke tanah. Proses ini mengurangi risiko pencemaran dan menjaga kebersihan lingkungan, serta penting untuk menjaga kualitas air tanah, terutama di daerah dengan sanitasi yang belum berkembang.

7. Drying Area atau area pengeringan

Drying Area adalah tempat untuk mengeringkan lumpur tinja yang telah diproses, bertujuan mengurangi kadar air dan volume limbah, serta mengurangi bau dan meningkatkan keamanan. Lumpur tinja biasanya ditempatkan di kolam pengering atau permukaan penyaring, dan dapat dikeringkan dengan sinar matahari (pengeringan alami) atau alat seperti oven atau blower udara panas (pengeringan buatan). Setelah mengering, lumpur tinja lebih mudah dikelola, baik untuk dibuang atau digunakan sebagai pupuk jika memenuhi standar keselamatan.

Dampak Positif bagi Sumbawa dan Masa Depan

Fasilitas pengolahan lumpur tinja ini tidak hanya berfungsi untuk mengatasi pencemaran lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa dan generasi muda untuk berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Kunjungan industri ini menjadi simbol harapan bahwa dengan semakin tingginya pengetahuan dan kesadaran, Sumbawa akan memiliki lingkungan yang lebih bersih dan sehat di masa depan.

Dengan adanya fasilitas ini, Sumbawa menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas lingkungan hidup, serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image