Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nanda Nurfadhillah

Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Pendekatan Konstruktivisme

Pendidikan dan Literasi | 2024-11-08 06:37:51
https://images.app.goo.gl/5xLFYrqeBZgUHtoeA

Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif menekankan pada proses mental yang terjadi ketika seseorang mempelajari sesuatu. Fokusnya adalah bagaimana individu memproses, menyimpan, dan mengingat informasi. Beberapa konsep utama dalam teori ini meliputi:

Proses Memori: Proses bagaimana informasi diproses melalui memori sensorik, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang.

Persepsi dan Pemahaman: Penekanan pada bagaimana individu memahami informasi yang diterima, mengolahnya, dan kemudian mengintegrasikan informasi tersebut ke dalam struktur pengetahuan mereka.

Skema: Pemikiran manusia diorganisasikan dalam bentuk skema atau struktur mental, yang memudahkan pemahaman dan pengolahan informasi baru.

Tokoh yang berpengaruh dalam teori kognitif adalah Jean Piaget dan Jerome Bruner.

2. Teori Belajar Metakognitif

Teori metakognitif berfokus pada kesadaran seseorang terhadap proses berpikirnya sendiri. Metakognisi mencakup kemampuan untuk:

Merencanakan: Mengidentifikasi strategi yang tepat sebelum memulai belajar.

Memantau: Menilai apakah strategi yang digunakan efektif selama proses belajar.

Mengevaluasi: Mengkaji hasil belajar untuk menilai apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan.

Metakognisi penting dalam pembelajaran mandiri, karena membantu siswa menjadi lebih sadar akan kelemahan dan kekuatannya. Strategi metakognitif membantu meningkatkan pemahaman, retensi informasi, dan transfer pengetahuan ke situasi yang berbeda.

3. Pendekatan Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah pendekatan yang menganggap bahwa pembelajaran adalah proses aktif di mana siswa membangun pemahamannya sendiri berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial. Dalam pendekatan ini:

Pembelajaran Berbasis Masalah: Siswa didorong untuk memecahkan masalah sebagai cara membangun pengetahuan baru.

Kolaborasi dan Diskusi: Pembelajaran melalui kerja kelompok, diskusi, dan kolaborasi membantu siswa memperluas pandangan dan memahami berbagai perspektif.

Konsep Scaffolding: Guru menyediakan dukungan atau "scaffolding" yang dibutuhkan siswa selama proses belajar. Dukungan ini secara bertahap berkurang saat siswa menjadi lebih mandiri.

Tokoh terkenal dalam konstruktivisme adalah Lev Vygotsky dan Jean Piaget. Vygotsky, khususnya, menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses belajar melalui konsep Zone of Proximal Development (ZPD).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image