Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jaja Jamaludin

UN : Mengembangkan Mental Kompetitif Siswa

Eduaksi | 2024-11-08 05:29:35

Ujian Nasional (UN) sering dianggap mampu mendorong pengembangan mental kompetitif di kalangan siswa, karena sifatnya yang menilai pencapaian belajar secara nasional. Dengan adanya UN, siswa didorong untuk berusaha keras mencapai hasil terbaik, yang dapat membentuk karakter kompetitif yang sehat dalam lingkungan belajar.

Mental Kompetitif melalui Ujian Nasional dapat dilihat dalam berbagai aspek berikut

1. Motivasi untuk Berprestasi

Dengan mengetahui bahwa hasil ujian mereka akan dibandingkan dengan standar nasional, siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan fokus pada pencapaian target akademik. Pakar pendidikan seperti David McClelland (1961) menyatakan bahwa kompetisi akademik dapat mendorong kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), yang menjadi dasar motivasi intrinsik untuk mencapai hasil yang optimal.

2. Persiapan untuk Dunia Kerja

Kompetisi dalam pendidikan, seperti yang terjadi melalui UN, mengajarkan siswa untuk menghadapi situasi penuh tantangan, yang mirip dengan kondisi di dunia kerja. Menurut Lazar Stankov (2010) dalam studinya tentang evaluasi pendidikan dan kepribadian, tekanan kompetitif dapat membantu siswa belajar mengelola stres, disiplin, dan fokus pada tujuan, yang semuanya merupakan keterampilan yang diperlukan dalam dunia profesional.

3. Pembentukan Daya Juang (Resilience)

Ujian Nasional, dengan target tinggi yang harus dicapai, dapat membantu siswa mengembangkan ketahanan mental (resilience). Carol Dweck dalam teorinya tentang growth mindset menyatakan bahwa tantangan dan hambatan seperti UN dapat mendorong siswa untuk memiliki pola pikir berkembang, di mana mereka melihat kesulitan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Kritik terhadap Kompetisi Berlebihan

Meskipun kompetisi dapat mendorong siswa untuk berprestasi, banyak pakar juga memperingatkan risiko dari tekanan berlebihan yang bisa berdampak negatif. Alfie Kohn (1992), seorang pakar pendidikan, berpendapat bahwa kompetisi yang berlebihan dapat mengarah pada kecemasan, kelelahan, dan penurunan minat belajar yang murni. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa ketika kompetisi menjadi terlalu intens, siswa cenderung mengembangkan mentalitas "menang atau kalah" yang dapat menghambat kolaborasi dan kerja tim.

UN, sebagai bentuk evaluasi sumatif, memiliki potensi untuk mengembangkan mental kompetitif pada siswa melalui motivasi berprestasi, daya juang, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan. Namun, keberhasilan dalam mengembangkan mental kompetitif ini harus diimbangi dengan pendekatan yang tidak menimbulkan tekanan berlebihan agar kompetisi tersebut tetap sehat dan mendukung perkembangan holistik siswa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image