Peran Penting Ruang Terbuka di Area Perkotaan
Edukasi | 2024-10-23 18:45:45Di tengah kesibukan kota yang serba cepat, ruang hijau menjadi tempat penting bagi masyarakat untuk bersantai. Taman dan jalur hijau tidak hanya memperindah kota, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat seperti mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan, dan memberi rasa aman di tengah polusi. Ruang hijau, yang juga dikenal sebagai ruang terbuka hijau (RTH), didefinisikan sebagai lingkungan alami di sekitar kota yang memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental (Steg & de Groot, 2019). Menurut Bechtel et al. (2002) dalam Handbook of Environmental Psychology, ruang hijau memiliki efek restoratif yang signifikan. Area hijau, seperti taman dan hutan kota, terbukti memberikan dampak positif pada kesehatan psikologis dan fisik. Keberadaan ruang hijau menjadi semakin penting bagi kesehatan masyarakat dalam konteks urbanisasi global.
Beberapa teori pendukung manfaat ruang hijau, seperti Stress Recovery Theory dari Ulrich (1991) dan Attention Restoration Theory dari Kaplan dan Kaplan (1989). Keduanya menyatakan bahwa lingkungan alami lebih efektif dalam meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan dibandingkan dengan lingkungan buatan. Akses terhadap ruang hijau, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, terbukti meningkatkan kesehatan dan kemampuan perhatian, serta mengurangi tingkat stres.
Ruang hijau juga penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan. Menurut penelitian Environmental Protection Agency (2020), tanaman di ruang terbuka hijau membantu menyaring polutan dan meningkatkan kualitas udara, yang secara langsung berdampak pada kesehatan masyarakat. Selain itu, ruang hijau mendorong aktivitas fisik seperti berjalan dan berlari, yang memiliki manfaat kesehatan fisik dan mental yang luas. Penelitian Stanford University (2018) menyimpulkan bahwa akses ke ruang hijau dapat mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan.
Ruang hijau juga berperan penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN, 2016), hilangnya habitat adalah salah satu faktor utama dalam penurunan keanekaragaman hayati global. Ruang hijau menyediakan habitat bagi spesies tumbuhan dan hewan serta berfungsi sebagai sistem penyaring udara yang efektif. Studi dari University of Maryland (2019) menemukan bahwa kota dengan lebih banyak ruang hijau memiliki risiko banjir yang lebih rendah. Selain manfaat ekologis, ruang hijau juga memperkuat interaksi sosial dan rasa keterikatan komunitas. Penelitian dari Project for Public Spaces (2019) menunjukkan bahwa ruang hijau yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dan solidaritas sosial. Oleh karena itu, ruang hijau tidak hanya penting untuk kesehatan dan lingkungan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menciptakan komunitas yang kuat dan kohesif. Melalui acara-acara publik seperti festival dan kegiatan komunitas, keberadaan ruang hijau mendorong interaksi sosial dan keterlibatan masyarakat, yang meningkatkan kesadaran dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya (Steg & de Groot, 2019). Selain manfaat ekologisnya, ruang hijau juga berfungsi sebagai sarana sosial yang dapat memperkuat ikatan dan solidaritas antar kelompok.
References
Bechtel, R. B., & Wiley, J. (n.d.). HANDBOOK OF ENVIRONMENTAL PSYCHOLOGY.
Environmental Protection Agency (EPA). (2020). Green infrastructure. Retrieved from https://www.epa.gov/green-infrastructure
Environmental Psychology. (n.d.). http://psychsource.bps.org.uk
International Union for Conservation of Nature (IUCN). (2016). Biodiversity and ecosystem services. https://www.iucn.org
National Association of Realtors. (2021). 2021 home buyer and seller generational trends. https://www.nar.realtor
Project for Public Spaces. (2019). The role of parks in community engagement.
Retrieved from https://www.pps.org
Stanford University. (2018). Nature and mental health: An overview. Retrieved
from https://news.stanford.edu
University of Maryland. (2019). The role of green spaces in urban flood management. https://www.umd.edu
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.