Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image galuh rosmaniar

Hari Santri : Muda Berjiwa Ksatria

Agama | 2024-10-22 17:06:47

Oleh : Dwi Lestari

Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, mengingatkan satu peristiwa penting yang menjadi dasar penetapan Hari Santri adalah Resolusi Jihad yang disampaikan oleh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), di Kampung Bubutan, Surabaya, pada 22 Oktober 1945.

Secara historis, Islam memerintahkan jihad sebagai metode politik Luar Negeri untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia yang dicontohkan oleh Rasul saw. Dilanjutkan oleh para khulafaur rasyidin hingga akhir kepemimpinan Islam tahun 1924.

Sumber Gambar : Canva Pro

Tahun ini mengambil tema "Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan". Refleksi atas sejarah ini penting agar generasi santri bisa terus belajar memperbaiki diri, dan berkontribusi lebih besar demi kemajuan bangsa dan umat Islam secara umum.

Keberadaan pesantren sebagai tempat menempa santri, hari ini kian diminati masyarakat, dengan harapan bisa menjadi salah satu solusi atas carut marut masalah generasi muda serta melahirkan ksatria siap juang untuk kebangkitan umat.

Jihad secara bahasa adalah bersungguh-sungguh. Makna secara syar'i adalah perang melawan orang-orang kafir dalam rangka menegakkan dinnulLah. Setahun sudah, saudara-saudara muslim Gaza dibombardir, luluh lantah. Tidak ada satupun pemimpin negeri-negeri muslim yang membantu secara tuntas. Maka semangat juang santri untuk melanjutkan perjuangan yang dicontohkan Rasul dan dilanjutkan oleh tokoh-tokoh muslim, tidak sebatas untuk satu negeri namun juga untuk membebaskan negeri-negeri muslim dari cengkeraman pemimpin dzalim.

Bersatulah wahai santri, dengan landasan iman untuk menegakkan kalimat haq sehingga mampu membebaskan saudara-saudara kita di Gaza serta negeri muslim lain, dengan kekuatan kepemimpinan Islam. Bahwa masa depan bukan tentang hidup di dunia, namun bahagia saat kembali kepada Pencipta dengan meraih ridloNya, karena kehidupan kita dimaksimalkan untuk berjuang di jalan Nya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image