Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sucahyo adi swasono@PTS_team

Bola Memang Bundar, Kawan

Olahraga | 2024-10-19 02:01:26
Ilustrasi: bola.com

Kekalahan timnas Garuda Nusantara atas timnas China 1-2, nampaknya masih cukup hangat untuk dijadikan bahan perbincangan, lebih-lebih bagi para pecinta dan pendukung sepak bola tanah air. Tak terkecuali bagi si Jhon dan si Paneri, usai keduanya menyaksikan laga timnas Garuda Nusantara vs timnas China dari layar kaca, 15 Oktober 2024.

Si Paneri: "Kenapa timnas Garuda Nusantara bisa kalah dari timnas China, Bro?"

Si Jhon: "Karena tidak bisa menang atau tak bisa imbang, sehingga dinyatakan kalah. Begitu inti jawaban atas pertanyaan sampeyan, Bro. Hehehe ..."

Si Paneri: "Koq, begitu bicara sampeyan kali ini, Bro? Yang seriuslaah ... Maksud saya, bagaimanakah analisis sampeyan terhadap hasil laga ke-4 timnas Garuda Nusantara itu yang berkesudahan kalah 1-2 dari China? Apa yang menjadi faktor penyebabnya, Bro?"

Si Jhon: "Maaf, Bro, dalam hal ini saya tidak dalam kapasitas. Sebab, saya bukanlah orang yang berkecimpung di ranah sepak bola. Kapasitas saya hanya sebatas sebagai penikmat dan pendukung sepak bola, utamanya terhadap timnas Garuda Nusantara kita yang di era kali ini sangat beda performanya apabila dibandingkan dengan era sebelumnya. Jujur saja, dan harus kita akui itu."

Si Paneri: "OK, Bro. Namun, tak ada salah dan kelirunya kan bila kita mencoba menganalisisnya demi kecintaan kita terhadap timnas Garuda Nusantara yang tengah merevolusi diri dan berasa tinggi untuk bisa tembus melenggang ke putaran final FIFA World Cup 2026 mendatang? Tentunya, analisis yang proporsional, tak berlebihan, serta tanpa harus mengada-ada sifatnya. Bukankah begitu ya, Bro?"

Si Jhon: "Baiklah. Sebelum saya mengulas tentang faktor penyebab kalahnya timnas Garuda Nusantara saat berlaga melawan timnas China, saya ingin tahu terlebih dulu menurut hasil dari pengamatan sampeyan bagaimana? Boleh kan, Bro?"

Si Paneri: "OK, to the point saja ... Pertama, timnas Garuda Nusantara kita kalah beradu strategi dalam menghadapi strategi permainan yang diterapkan oleh timnas China. Kedua, celah atau kelemahan permainan timnas yang diracik oleh coach timnas Garuda Nusantara kita telah terbaca, dan berhasil dimanfaatkan oleh coach timnas China sehingga timnas Garuda Nusantara kita menjadi kesulitan dan tak berdaya dalam menggempur pertahanan timnas China. Ketiga, strategi timnas China yang menerapkan pola bertahan dan serangan balik, ternyata sangat efektif dalam menaklukkan agresivitas serangan yang dibangun oleh timnas Garuda Nusantara kita. Tiga poin itu menurutku, Bro. Menurut sampeyan?"

Si Jhon: "Ya, boleh juga analisis dari hasil pengamatan sampeyan, Bro. Kalau saya berpandangan begini, bahwa dalam suatu pertandingan selalu berujung pada kalah, menang, dan draw atau seri. Itu filosofi dasar pertandingan terhadap dua pihak atau tim yang saling berhadapan. Pemenangnya, adalah siapa yang berhasil memanfaatkan momentum dengan strategi bermain yang telah dirancang bangun jauh sebelum pertandingan dijalankan. Nah, timnas China tentunya telah mempelajari bagaimana pola permainan timnas Garuda Nusantara kita dari tiga laga sebelumnya, yakni saat laga lawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain yang kesemuanya berhasil menahan seri, dan nyaris mengalahkan Bahrain di kandangnya sendiri. Artinya, timnas China menjadi tahu persis terhadap potensi yang dimiliki oleh timnas Garuda Nusantara kita sebagai tim yang tak diunggulkan, ranking FIFA-nya paling rendah di antara tim yang bersaing di grup C pra kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde 3 ini. Namun ternyata, mampu mengimbangi lawan tanding secara menakjubkan dan mengagumkan. Apalagi, timnas China telah mengalami kekalahan beruntun dari tiga laga yang telah dilakoni. Kalah 0-7 dari timnas Jepang, kalah 1-2 dari timnas Arab Saudi, dan kalah 1-3 dari timnas Australia. Sehingga di laga ke-4 ini, saat menghadapi timnas Garuda Nusantara kita, termotivasi kuat untuk merebut poin kemenangan, dan berupaya bangkit dari keterpurukan di hadapan publik pendukungnya sendiri. Alhasil, timnas China sukses mendulang poin kemenangan atas timnas Garuda Nusantara kita dengan susah payah, serta mengoptimalkan strategi yang telah diinstruksikan oleh sang juru taktiknya dengan skor 2-1. Di samping itu, meskipun penguasaan bola timnas Garuda Nusantara kita lebih unggul dari timnas China, pada akhirnya harus mengakui ketangguhan timnas China dengan dua gol yang dilesakkan ke gawang Marteen Paes, yang kesemuanya adalah hasil dari serangan balik timnas China. Sementara, timnas Garuda Nusantara kita harus menerima kenyataan pula dengan satu gol yang berhasil disarangkan oleh Thom Haye ke gawang timnas China. Itu sih, Bro hasil dari pengamatan saya terhadap laga timnas Garuda Nusantara kita saat menghadapi timnas China yang sama-sama kita saksikan dari layar kaca."

Si Paneri: "Ya, ya, ya ... Apa hendak dikata, karena bola memang bundar. Apapun bisa terjadi. Timnas China yang beruntun menelan tiga kekalahan pada laga sebelumnya, ternyata mampu bangkit dan sukses menggulung timnas Garuda Nusantara kita. Dan, menurutku saat melawan timnas China, timnas Garuda Nusantara kita pun tidak jelek permainannya. Sebab, dari statistik jalannya pertandingan tercatat penguasaan bola adalah 76 persen milik timnas Garuda Nusantara kita dan 24 persen milik timnas China."

Si Jhon: "Sepakat saya, Bro! Dan, kans untuk melenggang ke putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat masih terbuka. Kekalahan timnas Garuda Nusantara atas timnas China, bukanlah akhir dari segalanya ketika kita Indonesia Nusantara masih kukuh dan konsisten berjuang untuk mendapatkannya. Semoga!"

*****

Kota Malang, Oktober di hari kesembilan belas, Dua Ribu Dua Puluh Empat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image