Layanan Terbaik di Setiap Langkah
Bisnis | 2024-10-17 12:21:21Oleh: Nurhidayah Lutfi Yurisa, Mahasiswi semester 5, Prodi KPI STIBA Ar Raayah
Seperti yang kita ketahui STIBA Ar Raayah dengan lingkungan yang sangat amat mendukung dalam kegiatan belajar mengajar dan tahfidz, lingkungan ini juga sangat nyaman bagi seluruh penduduknya. Kampus STIBA Ar Raayah termasuk kampus yang selalu mengedepankan kedisiplinan bagi mahasiswanya, Kampus juga membatasi kegiatan mahasiswi maupun mahasiswanya dari kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan diluar kampus yang kurang memberikan manfaat atau kegiatan yang tidak memiliki sisi positif. Dengan kondisi seperti ini para mahasiswa harus sekreatif mungkin dan berusaha bersikap qonaa’ah atau selalu merasa cukup dengan semua yang dimilikinya.Namun dengan hadirnya “koperasi mini STIBA Ar Raayah” atau biasa yang disebut “Komar” kini kebutuhan mahasiswa semakin tercukupi. Komar selalu berusaha untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan mahasiswa mulai dari segi makanan, minuman, dan lain-lain.
Nida’ul jannah atau biasa dipanggil ustadzah Nida beliau merupakan salah seorang dosen dikampus STIBA Ar Raayah. Kini beliau berusia 30 tahun dan memiliki 3 orang anak, beliau bersama suami telah membuka “komar” selama 1 tahun lebih. “Sebenarnya usaha ini milik suami saya”ujarnya dalam wawancara. Beliau bersama sang suami selalu berkomitmen untuk menyediakan produk yang berkualitas. Mempekerjakan seorang karyawan untuk berbelanja kebutuhan dan selalu terjun kelapangan untuk memilih kualitas produk yang akan dibeli dipasar pagi.
Dipilihnya strategi ini karena bisa secara langsung memilih kualitas produk yang menjanjikan lidah para mahasiswa. Seperti gorengan yang masih hangat atau produk yang menyehatkan. Strategi pemasaran yang beliau gunakan adalah sebagai berikut:
1. Jangan hanya mengikuti tren pasar yang sedang populer, sebaiknya melakukan riset pasar dan selalu mencari keunikan tertentu dan lebih kreatif dalam memilih produk sesuai minat konsumen.
2. Melakukan kerjasama dengan beberapa pedagang lain untuk selalu menyajikan produk yang baru.
3. Menjaga kualitas barang tetap terjaga dan konsisten dalam menjual produk yang berkualitas.
Sebelum membuka komar beliau membuka toko makanan ringan diluar kampus , namun kurangnya strategis pemasaran dan rendahnya minat konsumen terhadap makanan ringan dan ketatnya persaingan dengan produk makanan lain. Ustadzah juga menyarankan sebai pedagang harus berkomitmen dalam menjuala produk yang berkualitas tinggi, kemudian berdagang dengan modal usaha yang cukup, menjual produk sesuai dengan keterampilan yang kita kuasai, dan harus lebih sabar, jangan cepat menyerah dan harus siap untuk rugi.
Pengalaman yang bisa kita ambil dari wawancara ini adalah sebagai pemula bisnis hendaknya melakukan analisis audiens, dari mulai apa produk-produk yang diinginkan konsumen, sipa target yang kita tuju, tingkat pendidikan apa yang ditempuh konsumen dan lain-lain, kemudian ustadzah juga menyarankan kita harus memiliki strategi pemasaran untuk mengetahui minat dari konsumen yang kita tuju, seperti perilaku konsumen atau wilayah tempat tinggal.
Semoga hasil dari wawancara ini menjadi motovasi para entrepreneur diluar sana untuk selalu mengutamakan kepercayaan konsumen dan mengutamakan kualitas barang yang akan dijual serta mengutamakan konsep ketauhidan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.