Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Putri Rizqia

Cara Mengenali Predator Seksual

Parenting | 2024-10-15 10:17:27

Kejadian yang menimpa anak di panti asuhan baru-baru ini memang tidak bisa diterima oleh akal sehat. Puluhan anak yatim menjadi korban pelecehan seksual, parahnya lagi korban yang beranjak dewasa kini berubah menjadi pelaku baru. Layaknya seperti jaringan, komunitas ini berkembang liar tak terkendali. Bahkan diduga anak-anak di panti sudah memiliki paham yang menyimpang dimana mereka menganggap adalah hal yang normal berhubungan dengan sesame jenis.

Kejadian ini sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan para orang tua yang memiliki anak. Sebagai orang tua kita harus ekstra hati-hati, terutama menentukan pergaulan anak kita. Kita juga perlu membekali anak kita berbagai pengetahuan sehingga mereka siap menghadapi kerasnya hidup. Kita juga perlu membekali Anak dengan keterampilan untuk menolak dan bersikap tegas pada orang yang membahayakan dirinya.

Ciri-ciri predator seksual

1. Memiliki penampilan yang mudah diterima (ramah, ceria, bersih, menyenangkan, humoris, humble).

2. Kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan ini digunakan untuk memanipulasi korbanya.

3. Kemampuan mengekang korban (protective), pelaku biasanya akan berusaha membatasi korban untuk berinteraksi dengan dunia luar.

4. Sifat posesif yang kuat, pelaku biasanya akan mudah merasa cemburu, atau membuat korban merasa bersalah ketika dia dekat dengan ornag lain.

5. Memanfaatkan rasa ingin tahu anak, dengan kemampuannya dia akan mengarahkan rasa ingin tahunya sesuai dengan keiginanya.

6. Menunjukkan dominasi pada korban, pelaku biasanya sepenuhnya mengusai para korbannya, tak jarang mereka menggunakan kekuatannya untuk mengintimidasi korban.

Cara menghindari predator seksual

1. Ajarkan anak tentang anatomi tubuh, lengkap beserta fungsinya, sehingga anak tidak memandang tubuh sebagai sesuatu yang porno.

2. Mengenalkan gender, mengenalkan perbedaan laki-laki dan perempuan lengkap berserta cara bersikap.

3. Melindungi area privasi (dada, mulut, pantat, alat kelamin), ajarkan anak untuk menolak jika area tersebut disetuh, dilihat, atau dibuka orang lain.

4. Ajarkan untuk mengatakan tidak pada orang yang mengajak ke tempat sepi.

5. Ajarkan anak selalu izin kemanapun dia pergi, dan harus selalu ada pengawasan dari orang tua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image