Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andi Pras

Jika Perang Ukraina Meletus, Apa Efeknya Terhadap Emas

Bisnis | Tuesday, 15 Feb 2022, 20:33 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menetapkan tanggal 16 Februari sebagai 'hari persatuan' di tengah ketegangan dengan Rusia. Langkah ini dilakukan Volodymyr setelah intelijen Amerika Serikat (AS) dilaporkan memprediksi Rusia akan mulai menginvasi Ukraina pada tanggal tersebut.

Kecemasan pecahnya Perang Dunia III membuat harga sebuah aset melesat. Aset tersebut tak lain adalah aset safe haven, emas.

Berdasarkan data Investing, harga emas dunia kemarin berada di level US$ 1.858/troy ons. Selain naik 1,75%, level harga ini merupakan level tertinggi sejak 18 November tahun lalu. Lonjakan harga tersebut juga membuat harga emas telah lompat lebih dari 2,8% dalam sepekan.

Dengan penembusan harga di atas pola Symmetrical Triangle, maka ini membuka peluang emas untuk kembali melesat melanjutkan kenaikannya. Dalam hal ini, XAU/USD bahkan berpeluang mendekati level tertinggi sepanjang masanya. Target kenaikan terdekat tentunya berada di resisten psikologis berikutnya, yakni kisaran USD1,900 per troy ounce.

Sementara itu harga minyak bisa tembus US$ 120 per barel atau setara Rp 1,7 juta/barel (kurs Rp 14.348). Hal itu disebabkan jika ekspor minyak dan gas dari Rusia terganggu akibat konfliknya dengan Ukraina.

Dengan pergerakan harga yang semakin mendekati resisten psikologis USD100 per barel, maka trader komoditas sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan jangka panjang.

Mengapa ekspor migas Rusia mempengaruhi harga minyak dunia? Untuk diketahui, Rusia adalah produsen minyak dan gas alam nomor dua di dunia, setelah Amerika Serikat.

Rusia memainkan peran kunci di OPEC+, kelompok produsen yang hanya secara bertahap menambah kembali produksi yang absen selama awal COVID-19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image