Kaki Remuk Ditabrak Lari, Lansia Ini Butuh Biaya Pengobatan 60 Juta. Yuuk Bantu!
Info Terkini | Monday, 14 Feb 2022, 21:17 WIBKaki Remuk Ditabrak Lari, Lansia Ini Butuh Biaya Pengobatan 60 Juta. Yuuk Bantu!
Pangandaran - Muhammad Nur (60) adalah salah satu dari sekian lansia yang mendapatkan cobaan di usia senjanya. Awal tahun 2021, Nur membuka lembaran ujiannya ketika ia ditabrak lari sehingga mengakibatkan kedua kakinya patah dan remuk. Saat ini Nur ditabrak mobil tak dikenal di sekitar rumahnya di daerah Brebes Jawa Tengah, tempat kelahirannya, dimana sang penabrak begitu saja meninggalkan dia dalam kondisi luka parah hingga tidak sadarkan diri.
Ia sadar pada saat siuman di rumah sakit, ketika selesai diantar oleh polisi. Lalu istrinya beserta keluarganya dapat menjenguknya sehingga dia bisa pulang.
Namun, sebagaimana yang diceritakan oleh Nur, kondisi kakinya belum pulih dan perlu dioperasi.
"Kaki yang kiri itu remuk di tulang pahanya di bagian tengah, kondisinya patah, bukan pada pangkal tapi bagian tengah. Sedangkan kaki kanannya juga cidera mengakibatkan tempurung lututnya berpindah sekitar 5 cm di atas lipatan lutut ke arah paha", tutur Nur sebagaimana disaksikan oleh relawan WIZ kondisi kakinya.
Nur sudah berikhtiar ke rumah sakit di Jakarta dan dianjurkan agar dipotong, pada bagian paha yang remuk itu diganti dengan pen yang membutuhkan biaya sekitar 200 juta. Karena tidak cukup uang, ia menolak. Kemudian Nur mencari jalan alternatif secara alami menggunakan banyak terapi yang mengarah kepada penyatuan kembali tulang dengan terapi alami.
Berbagai 'ahli terapi tulang' di berbagai dari beliau datangi seperti : Banten, Bogor, Brebes, dan Cirebon. Sudah puluhan juta ia habiskan untuk pengobatan tersebut namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan mobil, motor dan hartanya hampir habis untuk biaya pengobatan.
Laznas WIZ mendapat kabar dari seorang relawan di lapangan dan berhasil menemui Nur di Masjid Agung Pangandaran. Diketahui bahwa ternyata sudah 2 pekan ia menginap di emperan masjid. Kondisinya saat ini sudah tidak bisa berkerja, tidak punya penghasilan, dan tidak punya pemasukan, serta hanya berikhtiar dengan cara meminta belas kasihan kepada para tamu yang ada di Pantai Wisata Pangandaran. Diketahui dalam 2 pekan awal tahun baru 2022, merupakan puncak kedatangan wisatawan yang berlibur ke pantai Pangandaran yang destinasi wisatanya sangat banyak.
Kembali ke masa lalunya, Nur menceritakan dulunya ia adalah seorang mandor bangunan, mempunyai beberapa anak buah, mobil, dan motor, lumayan berkecukupan. Sekarang kehidupannya berbalik 180 derajat karena sudah kehabisan uang. Akhirnya ia memberanikan diri untuk meminta belas kasihan kepada orang-orang yang ia temui.
Alhamdulillah Tim WIZ akhirnya bisa bertemu, berdiskusi dengan Nur pada (Senin, 11 Januari 2022) dan berusaha untuk membantu .
"Mudah-mudaha ada donatur yang terketuk hatinya untuk membantu pengobatan Nur yang telah berkunjung dan berdiskusi dengan salah seorang dokter di RS Margono, Purwokerto, dimana ada teknologi terbaru yang lebih murah dan sederhana untuk pengobatannya, dengan menggunakan terapi dan pengobatan medis modern", tutur relawan WIZ di Pangandaran.
Nur mengungkapkan bahwa pengobatan untuk operasi dan perbaikan tulang yang remuk diperkirakan membutuhkan biaya 20 juta per kaki, resep obat ditambah operasional sekitar 20 juta, sehingga total kebutuhan diperkirakan 60 juta.
"Setelah operasi dan perbaikan tulang (nantinya), saya juga harus istirahat selama 7 bulan di rumah, agar dapat kembali pulih", pungkas Nur.[]. Narahubung: 0811 9745 900
*
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.