Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rozak Al-Maftuhin

Cara Penanganan Asma Pada Anak Ketika di Rumah

Eduaksi | 2022-02-09 17:23:04
Source: dream

Bunda, jangan abaikan kondisi atau perilaku anak yang berubah, mulai dari lemas, kurang aktif, hingga terlihat kesulitan bernapas. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda atau gejala awal dari penyakit asma. Asma merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan dan juga penyempitan saluran napas. Oleh sebab itu, perlu adanya tindak penanganan yang tepat.

Terdapat beragam penyebab atau pemicu yang membuat anak rentan mengidap kondisi asma. Jika gejalanya muncul, Bunda bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi asma pada anak. Gejala dan tanda-tanda asma di masa kanak-kanak yang paling umum antara lain:

· Sering batuk, dan akan memburuk ketika anak terkena infeksi virus. Bisa terjadi saat anak tidur, atau dipicu oleh olahraga dan udara yang dingin.

· Suara napas berbunyi atau mengi saat anak mengembuskan napas.

· Sesak napas atau bicaranya tersengal-sengal.

Gejala-gejala di atas bisa memburuk di malam atau dini hari. Penting sekali bagi Bunda untuk mengetahui apa saja hal yang bisa memicu asma anak, melakukan tindak pencegahan serta langkah-langkah penanganan asma pada anak yang tepat saat di rumah. Dilansir dari Catatan Arin, berikut ini penjelasan lengkapnya.

Pertahankan Kelembapan dan Kebersihan Udara Dalam Rumah

Perhatikan daerah tempat tinggal Bunda saat ini, apakah termasuk daerah beriklim lembap atau kering. Jika memang berada di daerah dengan iklim lembap, bicarakan dengan dokter anak tentang penggunaan dehumidifier yang tepat untuk menjaga kondisi udara di dalam rumah tetap kering.

Minta teknis pendingin udara untuk memeriksa sistem air conditioner (AC) secara berkala. Pertimbangkan pula untuk memasang filter partikel kecil di sistem ventilasi.

Minimalkan Debu

Cara selanjutnya adakag dengan meminimalkan debu di dalam rumah. Kamar dan ruangan yang terlalu banyak debut akan memperburuk gejala asma anak di malam hari.

Bunda bisa mencoba beberapa cara, seperti membalut bantal dan kasur anak menggunakan penutup tahan debu atau rutin mengganti tirai jendela. Selain itu, bisa juga dengan mengganti karpet secara berkala dan memasang alas lantai yang mudah dibersihkan, terutama di kamar anak.

Jauhkan dari Bulu Hewan Peliharaan

Jika anak Bunda alergi terhadap bulu, hindari untuk mempunyai hewan peliharaan yang berbulu. Namun, jika sudah terlanjur memelihara hewan berbulu di rumah, Bunda harus merawatnya dengan baik agar tidak terlalu banyak bulu yang bertebaran di rumah. Jauhkan hewan peliharaan tersebut dari kamar anak supaya dia tetap aman.

Kurangi Paparan Udara Dingin

Jaga suhu udara di kamar anak agar tidak terlalu dingin agar tidak memperburuk kondisi asma anak. Lalu, bersihkan kamarnya secara teratur setidaknya sekali dalam seminggu untuk menghilangkan debu dan alergi pemicu asma.

Bersikap Tenang dan Posisikan dengan Baik saat Serangan

Ketika terjadi serangan, Bunda jangan ikut panik. Tenangkan si kecil dengan tujuan memperlambat pernapasannya agar tidak kelelahan. Arahkan anak dalam posisi duduk, jangan membaringkannya karena akan lebih menyulitkan dalam bernapas.

Gunakan Obat Sesuai Instruksi Dokter

Setelah anak sudah tenang dan dalam posisi tubuh yang baik, Bunda bisa segera memberikan obat sesuai dengan petunjuk dokter. Tunggu dalam 5 hingga 10 menit. Jika gejalanya menghilang, si kecil bisa beraktivitas lagi seperti biasanya.

Namun, apabila kondisinya tidak kunjung membaik, segera bawa anak menuju fasilitas kesehatan terdekat atau dokter spesialis anak di Blitar. Tetap gunakan obat pereda asma beberapa menit sekali sesuai anjuran dokter, hingga bantuan datang dan tenaga medis mengambil alih penanganan asma si kecil.

Nah, demikianlah beberapa gejala dan juga langkah penanganan pertama saat asma anak kambuh. Agar Bunda tidak panik ketika asma si kecil kambuh, selalu sediakan obat sesak nafas untuk anak di dalam tas dan bawa ke manapun saat berpergian bersama si kecil untuk berjaga-jaga. Semoga bermanfaat!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image