Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Risa Deninta Irawan

Saya Positive COVID-19 Varian Omicron, Tapi Kenapa Masih Bisa Cium Bau dan Rasain Makanan?

Curhat | Saturday, 05 Feb 2022, 21:51 WIB
Sumber gambar: Dw.com

Sejak kemunculan pada tahun 2020 lalu di Indonesia, COVID-19 selalu menjadi musuh para masyarakan soal kesehatan. Apalagi masa pandemi yang tidak kunjung selesai dan juga memakan korban jiwa yang banyak. Meskipun penyebarannya juga merupakan kontribusi dari aktivitas masyarakat sendiri. Namun... Semua ini benar-benar seperti mimpi buruk!

Dan, selamat datang di tahun 2022! Di mana semua masyarakat memimpikan tahun baru dengan keadaan kesehatan dan ekonomi yang juga jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Hm, namun sepertinya alam berkehendak lain. Buktinya setelah ada varian Delta di tahun lalu, sekarang muncul varian Omicron yang melanda Indonesia.

Yup, tepat sekali saat menulis artikel ini, penulis sedang dalam masa isolasi mandiri alias ikut berkontribusi menaikkan angka COVID-19 varian Omicron di Indonesia!

Wow! What an achievement!

Haha, no! Tidak ada yang bisa dibanggakan sama sekali dari naiknya angka tersebut.

Penulis mulai terjangkit virus horror tersebut saat hari Imlek malam (2022). Sebelumnya penulis sudah mendapatkan vaksin dosis ke-2. Jadi penulis sempat berpikir bahwa varian COVID-19 tidak akan bisa menyentuh penulis! Hm, baru kali ini merasa blunder dengan pikiran sendiri. Oke... Oke...

Saat malam itu, penulis benar-benar merasa panas yang tinggi, sempat minum obat warung. Setelah itu penulis coba bawa tidur hingga keesokan pagi harinya... Lho? Kok badannya masih panas? Apa-apaan nih? Gak bisa gini nih!

Dan akhirnya menghubungi orang terdekat untuk diantarkan ke klinik. Yasudah, tidak ada yang bahaya, hanya dikasih obat seperti vitamin B12, Paracetamol, dan obat lambung (karena penulis ada riwayat maagh).

Dengan sabar, penulis habiskan obat tersebut sampai 2 hari, namun tidak ada perubahan sama sekali. Hm, ini bukan seperti biasanya. Baiklah, ibu dari penulis akhirnya berinisiatif membawa penulis ke IGD RS terdekat. Di sana penulsi direkomendasikan untuk Swab Antigen. Baiklah, karena penulis ingin menjadi masyarakat sekaligus anak yang baik-baik, maka penulis lakukan Antigen tersebut.

Sakit.... Antigen itu sakit!

Memang sih hanya sesaat, tapi perihnya itu lho waktu alat dimasukan ke hidung sampai keluar air mata. Huhu, aku sedih.

Yasudah, setelah hasilnya keluar, POSITIVE.

Lalu, aku harus apa?

Ya harus isolasi mandiri, atuh!

Haduh, sebenarnya ketika tahu hasilnya, rasa sedih dan tenang bercampur aduk sih.

Jadi, penulis saat ini terpapar COVID-19 varian Omicron. Namun anehnya, penulis masih bisa cium bau dan merasakan rasa makanan. Jadi mau pakai parfum atau makan sebanyak apapun masih enak. Berbeda sekali dengan jaman varian Delta yang dominan gejalanya hilang penciuman (anosmia) dan perasa.

Mungkin inilah yang masih bisa penulis syukuri. Penulis diberi sakit namun masih bisa merasakan makanan, mencium bau, dan setidaknya dengan gejala yang lebih ringan. Mungkin itu juga karena efek dari dosis vaksin.

Hm, mungkin apa yang penulis alami sekarang, dialami juga oleh yang lain. Di manapun kalian berada, semoga yang sakit cepat diberi kesembuhan dan yang sehat, ayo lebih ketat lagi protokol kesehatannya!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image