Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lord Rangga

Kenapa Harus Investasi Saham? Inilah Beberapa Alasan Generasi Milenial Lebih Memilih Invest Saham

Gaya Hidup | 2022-02-04 13:19:00

Generasi milenial kerap dianggap dan distigma boros karena tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik dan memilih menghambur-hamburkan untuk belanja online, jalan-jalan, ngafe, makan dan nongkrong di luar, ngopi hingga update gadget kayak "mbak-mbak SCBD".

Kalangan ini pun kerap dicap sebagai generasi “besar pasak daripada tiang” dan tidak punya atensi khusus untuk menabung apalagi investasi. Cap dan tudingan begini berkembang liar dan kian hari menjadi latah tanpa menengok pada fakta.

Padahal, sudah sejak lama generalisasi semacam ini telah dipatahkan dari sejumlah penelitian, semisal studi di kalangan milenial yang dilakukan The Harris Poll. Studi ini menemukan kalau 92% anak muda usia 21-37 tahun ternyata sudah suka menabung, meski baru sepertiganya yang telah melakukan investasi di luar investasi untuk rencana pensiun.

Terkait investasi, temuan dari The Harris Poll juga mengejutkan karena ternyata 30% milenial sudah tahu cara berinvestasi. Temuan ini tentu saja sangat terdukung data yang setiap tahun dikeluarkan KSEI bahwa dari tahun ke tahun kalangan milenial makin mendominasi pasar modal, dengan persentasi pilihan terbanyak pada produk investasi saham.

Pertanyaan menariknya, kenapa milenial demen dengan yang namanya saham? Ada sejumlah fakta menarik yang menyebabkan milenial menyukai saham sehingga dalam beberapa tahun terakhir ini berbondong-bondong memutuskan untuk investasi saham.

1. Pengaruh Influencer

Bukan rahasia lagi di masa pandemi Covid-19 banyak influencer dan publik figur yang getol mempromosikan investasi saham melalui promosi saham-saham tertentu yang akan mendatangkan cuan. Milenial kepincut dengan iming-iming cuan yang diberikan, apalagi sedang pandemi Covid-19 yang membuat milenial memiliki cukup waktu luang karena mau nongkrong atau ngekafe juga pada mikir-mikir. Kendati secara substansi pilihan investasi saham pada saham-saham tertentu yang direkomendasikan masih perlu dianalisis, namun fakta bahwa pengaruh influencer dan publik figur yang membuat milenial masuk investasi saham saat pandemi Covid-19 itu fakta yang tak bisa dipungkiri.

2. Very Easy

Investasi saham tergolong sangat mudah dilakukan di masa pandemi Covid-19. Investasi saham sudah nggak ribet kayak di masa lalu karena sudah serba online berbasis aplikasi, semisal dengan aplikasi IPOT besutan Indo Premier Sekuritas yang sudah memiliki versi untuk pemula atau newbie yakni IPOT EZ. Kemudahan investasi saham yang sudah gampang dengan smartphone di genggaman tangan ini berbanding lurus dengan kebiasaan milenial yang memang nggak bisa terpisahkan dengan yang namanya smartphone. Kemudahan ini didukung dengan fitur-fitur yang mudah dipahami milenial dalam setiap transaksi sahamnya untuk pemaksimalan cuan.

3. Affordable

Daya tarik investasi saham sehingga digandrungi milenial saat pandemi Covid-19 yakni modal awalnya yang sangat terjangkau. Dengan modal awal Rp100.000 saja investasi saham saat ini sudah bisa dimulai dan modal awal itu pun bisa langsung digunakan untuk transaksi saham. Jadi, Rp100.000 itu bukan mengendap karena buka akun untuk investasi saham, tetapi bisa digunakan untuk investasi saham. Dengan begitu, investasi saham itu sebenarnya tidak ada modal awal minimal karena semisal ingin beli saham dengan kisaran Rp100/lembar saham maka hanya dibutuhkan dana sebesar Rp10.000 untuk beli 1 lot. So, investasi saham benar-benar terjangkau dan bukan sekadar slogan semata.

Download Aplikasi Jual Beli Saham Terpercaya >> DISINI

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image