Bantu Ghaza, Bayi Enam Bulan yang Harus Transplantasi Hati
Curhat | 2022-02-02 21:47:26Banda Aceh - Kisah pilu datang dari Muhammad Al-Ghazali. Bayi yang baru berusia enam bulan ini harus berjuang melawan atresia bilier. Saat ini Ghaza telah berkunjung dari Aceh ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.
Mengutip kitabisa.com, Ayah Ghaza bernama Baydawi, menyebutkan sebelumnya saat masih di Aceh Ghaza sudah melakukan tindakan operasi kolangiografi, namun kondisi Ghaza juga belum ada perkembangan.
"Saat ini Ghaza sudah melakukan pemeriksaan di RSCM, salah satunya adalah tindakan biopsi hati, yang hasilnya hati ghaza sudah sirosis dengan skor 4b (score yang sanggat tinggi untuk bayi 6 bulan)," ungkap Baydawi.
Kata Baydawi, dokter menyarankan agar si buah hatinya itu segera transplantasi hati, agar hati yang sudah rusak dapat diganti dengan hati yang baru.
"Saya dan istri adalah calon pendonor hati untuk Ghaza, saat ini kami sedang melakukan tahapan screening untuk pemeriksaan hati," harap Baydawi.
Baydawi menyebutkan untuk biaya tahapan screening untuk pemeriksaan hati tidak ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).
"Semoga dengan izin Allah, hati salah satu dari kami cocok untuk Ghaza," tutur Baydawi berharap.
Ini bukan persoalan mudah, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sementara untuk pemeriksaan hati saja Baydawi harus menanggung biaya tanpa dicover BPJS.
Untuk itu, penulis mengajak para pembaca untuk membantu meringankan biaya perawatan Ghaza melalui kitabisa.com dengan penggalang dana (Baydawi). Tinggal klik di tombol pencarian atas nama Baydawi atau klik link (https://kitabisa.com/campaign/ghazaharustransplantasihati)
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk keperluan transplantasi hati serta keperluan lain yang tidak di-cover BPJS. Untuk diketahui, Atresia bilier adalah tidak sempurnanya pembentukan saluran empedu kehati, sehingga merusak kerja hati.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.