Guru MTsN 3 Bantul berbagi spirit dalam puisi Astungkara
Sastra | Thursday, 27 Jan 2022, 13:13 WIBAstungkara
jarum jam terus berdenting
dalam hening di sudut batin
seseorang menatap langit di balik jendela yang hampa
langit masih saja tertutup oleh mendung yang
menghalangi pintu langit untuk terbuka
atas doa dari seorang hamba
ia masih tersungkur atas tragedi masa lalu
terlilit dalam bayang-bayang semu
yang hampir memutus nadi tekadnya
hingga fajar akhirnya menjemputnya
memecah langit yang masih kelam
dengan secercah sinar harapan
ia bangkit dan melangkah dengan tekadnya
dengan tangan lemah ia berusaha
menggapai angan yang mulai kembali terbayang
dengan hatinya yang menguat dengan harapan
ia merayu Tuhan dalam zikir malam
ia hanyalah seorang hamba yang ingin mengadu pada Tuhannya
mengembalikan lentera yang hilang oleh alur hidupnya
dalam sujud ia khusyuk
berbisik tentang harapan yang mulai terkembang
berjalan ia bersama lentera
menuju rumah yang jannah
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.