Melawan Kantuk
Sastra | Monday, 24 Jan 2022, 22:50 WIBMelawan Kantuk
***
aku menguap
membayangkan kota yang pengap
setelah lelah seharian
benda benda yang tak kusangka
berlarian dari mulutku
menjadi lampu lampu kota
menjadi taman sunyi
di bawah rembulan.
Di sebuah kamar
aku melawan kantuk
yang liar bagai kilatan listrik
dan aku membiarkan isyarat alam
memandikan mata ini:
lalu aku berdoa dan memohon jaminan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.