Akad, Harta, Riba & Khiyar Dalam Fiqih Muamalah
Agama | 2022-01-24 12:42:10PENGERTIAN AKAD
AKAD secara bahasa, al aqdu (Sambungan) al ahdu (janji), secara istilah adalah perikatan yang ditetapkan dengan ijab qabul berdasarkan ketentuan syara’ yang berdampak pada objeknya.
Rukun, orang yang berakad (‘aqid), sesuatu yang di akadkan (ma’qud ‘alaih), sighat (ijab-qabul)
Perbedaan aqd dengan wa’ad. Akad adalah ikatan antara beberapa pihak transaksi melalui ijab dan qabul, sementara Wa’ad adalah janji antara satu pihak kepada pihak lainnya, pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya.
Macam akad dalam fiqih muamalah
a. Dari segi sah dan tidak sah
· Akad shahih: akad yang memenuho rukun dan syarat
· Akad bathil : akad yang tidak memenuhi rukun dan syarat
· Akad haram/ Makruh Tahrim : makruh yang mendekati haram, seperti ba’i najasy, ba’i Jalb (talaqqi rukban), melaksanakan akad pasca azan jumat
b. Dari segi pemberian nama
· Akad musamma: akad yang diberi nama langsung oleh syari’at Islam. (ba’i, ijarah, syirkah, qardh, mudharabah, kafalah, wadi’ah, wakalah, hibah)
· Akad Ghairu Musamma: Akad yang tidak diberi nama oleh syari’at. (jual beli wafa, musyarakah mutanaqishah dan akad untuk promosi dan iklan)
c. Dari segi cara pelaksanaan
· Dengan upacara: akad perkawinan, upacara MoU perusahaan, lembaga, dsb.
· Tanpa upacara (ridha-iyah): akad-akad yang biasa dilakukan, contoh; jual-beli, sewa, dsb.
d. Akad mengikat & kemungkinan pembatalan
· Akad lazim (mengikat) salah satu pihak maupun kedua pihak.
· Akad yang tidak lazim (tidak mengikat) kedua pihak. (wadiah) masing masing pihak bisa membatalkan akad itu tanpa menunggu persetujuan pihak lain.
e. Dari segi tukar menukar hak (Tabadul Huquq)
· Akad Mu’awadhat: masing-masing pihak saling tukar & saling mengambil dari yang lain, seperti jual-beli dan sewa.
i.Dari segi Sifat Benda· Akad ‘Ainiyah: akad yang disyaratkan adanya penyerahan barang.· Akad Ghairu‘Ainiyah: Akad yang tidak disertai penyerahan barang seperti akad amanah, wakalah.
i.Dari segi Sifat Benda· Akad ‘Ainiyah: akad yang disyaratkan adanya penyerahan barang.· Akad Ghairu‘Ainiyah: Akad yang tidak disertai penyerahan barang seperti akad amanah, wakalah.
J.Dari segi Disyariatkan atau dilarang· Akad Musyar’ah: Akad yang dibenarkan oleh syari’ah.· Akad Mamnu’ah: Akad yang dilarang Syari’ah.
k.Dari segi Ashliyah-Tabi’iyah· Akad Ashliyah: akad yang berdiri sendiri, tanpa memerlukan sesuatu yang lain.· Akad Tabi’iyah: akad yang membutuhkan adanya sesuatu yang lain.
PENGERTIAN HARTA
HARTA dalam FIQH MUAMALAH Kamus Lisanul-‘Arab karya Ibnu Manzur menjelaskan bahwa kata mal (harta) berasal dari kata kerja mala-yamulu , yang artinya kecenderungan, condong, miring. Bila ditinjau dari arti terminologisnya (istilah), kata maal adalah setiap sesuatu yang dapat dimiliki, diperoleh dan pada lazimnya dapat diambil kemanfaatannya.Kedudukan harta dalam Islam1. Harta sebagai fitrah (at-Thaghabun:15)2. Harta sebagai perhiasan hidup (Al-Kahfi:46)3. Harta untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kesenangan(Al-Imran:14)
PENGERTIAN RIBARiba secara bahasa adalah ziyadah (tambahan). Secara linguistik, Pengertian Riba ialah membesar dan tumbuh. Adapun menurut istilah teknis, pengertian Riba yaitu pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Pengertian Riba menurut Bahasa merupakan tambahan, namun yang dimaksud riba dalam Alquran yaitu setiap penambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau penyeimbang yang dibenarkan syariah.Larangan Riba dalam Al-Qur’an1. Seolah-olah menolong padahal mencelakakan (Ar-Rum: 39)2. Riba digambarkan sesuatu yang jelek (An-Nisa’: 160-162)3. Riba Berlipat ganda (Al-Imran : 130)4. Riba Haram tanpa syarat (Al-Baqarah: 278)Barang ribawi1. Nuqud: Emas dan Perak2. Math’umat: makanan (kurma, gandum, tepung, beras, dll)Jenis-Jenis Riba1. Riba Fadl: Upaya mengambil keuntungan dari pertukaran barang sejenis dengan kadar yang berbeda. (ex; emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, dll.)2. Riba Nasi’ah: Upaya mengambil keuntungan dari adanya pinjaman/hutang. diakad awal.3.Riba Jahiliyah: Upaya mengambil keuntungan dari adanya keterlambatan pembayaran hutang.Riba Jahiliyah: Upaya mengambil keuntungan dari adanya keterlambatan pembayaran hutang.
PENGERTIAN KHIYAR
Khiyar adalah pilihan untuk melanjutkan jual beli atau membatalkannya, karena terdapat cacat terhadap barang yang dijual atau perjanjian pada waktu akad atau karena sebab.Macam-macam khiyar1. Khiyar Majelis adalah hak untuk memutuskan melanjutkan atau tidak transaksi oleh penjual dan pembeli selama masih ada ditempat jual beli.2. Khiyar aib adalah hak untuk meneruskan atau membatalkan transaksi apabila setelah akad berlangsung diketahui ada cacat pada objek jual beli, yang tidak diketahui pembeli saat akad.3. Khiyar syarat adalah hak pembeli atau penjual atau keduanya, untuk melanjutkan atau membatalkan transaksi selama masih dalam masa tenggang yang disepakati kedua belah pihak.
#FiqihMuamalah#NikenAdinda#UniversitasMuhammadiyyahLampung
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.