Kendaraan Listrik Bukan Solusi Mengurangi Global Warming, Mengapa?
Teknologi | 2024-09-24 09:43:10Kendaraan listrik adalah kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik, bukan mesin pembakaran internal seperti kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil (bensin atau solar). Energi untuk menggerakkan motor listrik ini berasal dari baterai yang dapat diisi ulang, dan pembuatan baterai tersebut berdampak signifikan pada lingkungan (Nature Reviews, "Environmental impact of lithium-ion batteries"). Kerusakan lingkungan yang terjadi akibat penambangan kobalt dan lithium, yang merupakan komponen utama dari baterai, mencakup degradasi lahan, pencemaran air, dan pencemaran udara, yang justru menyebabkan kenaikan suhu semakin tinggi (EARTH.ORG, "The Environmental Impact of Lithium Batteries").
Beberapa dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh penambangan lithium dan kobalt ialah lithium biasanya ditambang melalui proses penambangan air garam, yang melibatkan ekstraksi lithium dari cadangan air asin bawah tanah (Scientific American, "The Dark Side of Electric Vehicle Batteries"). Risiko dari proses ini adalah pencemaran sumber air yang disebabkan oleh logam beracun, tidak hanya mengancam manusia tetapi juga keanekaragaman hayati hewan (Environmental Science & Technology, "Environmental Risks of Lithium-Ion Batteries").
Kobalt ditambang melalui penambangan permukaan dan bawah tanah; penambangan permukaan melibatkan pembuangan lapisan tanah untuk mengakses mineral, sementara penambangan bawah tanah melibatkan penggalian terowongan untuk mengakses mineral yang lebih dalam (World Health Organization, "Cobalt: Environmental Health Criteria"). Risiko yang dihasilkan dari proses ini termasuk kecelakaan kerja akibat kelelahan serta paparan bahan kimia dan gas beracun (Occupational Safety and Health Administration, "Health Hazards in Mining").
Beberapa logam yang terkandung dalam baterai kendaraan listrik ini sangat merusak, karena sebagian besar logam dibuang di tempat pembuangan sampah, yang sering kali menyebabkan kebakaran di bawah tanah dan melepaskan lebih banyak polutan ke atmosfer (Journal of Hazardous Materials, "Toxicological Effects of Heavy Metals"). Partikel logam berbahaya seperti arsenik, kadmium, kromium, kobalt, dan tembaga dapat menyebabkan peradangan paru-paru, iritasi saluran pernapasan, dan berbagai masalah kesehatan jika terhirup (American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, "Health Effects of Heavy Metal Exposure").
Kendaraan listrik memang menawarkan solusi yang menarik untuk mengurangi emisi, tetapi perlu diingat bahwa mereka tidak sepenuhnya bebas dari dampak lingkungan. Untuk mencapai tujuan pengurangan pemanasan global, pendekatan yang lebih luas diperlukan, termasuk peningkatan penggunaan energi terbarukan dan efisiensi transportasi (Nature, "The Climate Impact of Electric Vehicles"). Kendaraan listrik seharusnya dilihat sebagai bagian dari solusi yang lebih besar, bukan solusi tunggal.
sumber:https://earth.org/lithium-and-cobalt-mining/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.