Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Universitas Ahmad Dahlan

Membuat Basreng dan Bakso dari Ikan Nila Salin

Kuliner | 2024-09-20 09:36:47
Tim HMTP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ciptakan inovasi basreng dan bakso untuk optimalkan hasil perikanan SFV mina padi (Dok. Rini)

Dahlan Muda Expo merupakan serangkaian acara dari Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang kegiatannya ditujukan untuk mahasiswa baru tahun 2024. Acara tersebut dilaksanakan pada 11 September 2024 di Kampus IV UAD dan dijadikan wadah atau sarana pengenalan lebih lanjut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kepada mahasiswa.

Selain itu, banyak juga stan dari organisasi mahasiswa yang memperkenalkan produk yang dihasilkan, salah satunya adalah Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP) yang memperkenalkan produksi produk basreng (baso goreng) dan bakso.

Produk mereka bertujuan untuk memanfaatkan potensi hasil perikanan dari program smart fisheries village (SFV) Mina Padi. Ketua tim ini adalah Salwa Ayu Fadila, dengan dosen pendamping Arsyad Cahya Subrata S.T., M.T.

“Produk ini dihasilkan dari budi daya ikan nila salin yang dikembangkan dalam program SFV Mina Padi. Selain itu, produksi basreng dan bakso bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk perikanan serta mendorong diversifikasi pangan, khususnya di Desa Gadingsari, tempat kami mempraktikkan pembuatan produk ini. Kami berharap, inovasi produk yang kami ciptakan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, melalui pengolahan hasil perikanan menjadi produk siap konsumsi,” jelas Imam Mahdi selaku anggota tim dari PPK Ormawa HTMP 2024.

Proses pembuatan basreng dan bakso ikan dimulai dengan pemilihan bahan baku berkualitas, yaitu ikan nila salin hasil budi daya dari program SFV Mina Padi. Ikan kemudian dibersihkan, dihaluskan, dan dicampur dengan bumbu serta bahan tambahan seperti tepung dan rempah.

Adonan basreng dibentuk dan digoreng, sementara bakso dibentuk dan direbus hingga matang. Hambatan yang dihadapi dalam produksi antara lain terkait ketersediaan alat pengolahan yang terbatas, serta kesulitan dalam menjaga kualitas tekstur dan rasa yang konsisten. Selain itu, proses pemasaran juga menjadi tantangan karena perlu memperkenalkan produk kepada konsumen baru.

Imam Mahdi yakin, dengan adanya kegiatan ini yakni, HMTP UAD dapat terus menjadi wadah pengembangan potensi mahasiswa baik dalam aspek keilmuan maupun pengabdian kepada masyarakat.

Tim berharap agar program-program seperti PPK Ormawa terus berlanjut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Sebab, HMTP dapat berperan lebih besar dalam menciptakan inovasi-inovasi yang mendukung keberlanjutan ekonomi lokal, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan program pemberdayaan yang berdampak luas. (Rini)

uad.ac.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image