Ini Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Pendidikan dan Literasi | 2024-09-11 12:08:53Istilah “soft skill” dan “hard skill” mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian individu. terutama untuk lulusan baru, orang yang mencari pekerjaan, dan pekerja.
Saat Anda ingin mengejar suatu posisi, Anda perlu mengingat kemampuan halus dan kemampuan keras Anda untuk CV Anda sehingga bos perekrutan dapat melihat bahwa Anda memenuhi kebutuhan perusahaan.
Namun pernahkah Anda bingung tentang keterampilan apa yang harus dimasukkan ke dalam CV Anda? Hard skill dan soft skill masih sulit dibedakan dan sering disalahpahami. Karena Anda tidak bisa membedakannya, itu akhirnya menjadi keterampilan campuran. Dengan cara yang sama kemampuan halus diatur ke dalam keterampilan keras, keterampilan keras digabungkan ke dalam kemampuan halus.
Agar tidak tersesat lagi, pelajari perbedaan hard skill dan soft skill serta berikan beberapa contohnya.
"Soft Skill" atau "Hard Skill" adalah kualitas pribadi yang penting untuk bekerja. Keterampilan interpersonal seseorang lebih jelas ditunjukkan oleh soft skill ini. Akibatnya, soft skill adalah kemampuan yang dibutuhkan di tempat kerja.
1. Soft Skill
Jika menurut Anda soft skill tidak cukup, jangan khawatir. Hal ini dikarenakan soft skill dapat dipelajari dan dikembangkan. Anda dapat mempelajari soft skill ini dengan mengikuti kelas atau pelatihan. Namun, karena kemampuan halus ini bersifat intrinsik atau bagian dari karakter seseorang, cara terbaik untuk mengembangkannya lebih lanjut adalah dengan terhubung dengan orang lain dan fokus pada elemen lingkungan mereka. Berikutnya adalah beberapa contoh kemampuan halus:
Pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan karyawan untuk berhasil menyelesaikan tugas pekerjaan meliputi:
• korespondensi
• empati • demonstrasi
• penalaran inovatif
• alasan yang menentukan
• upaya terkoordinasi dan kolaboratif
• penggunaan waktu yang efisien
• inspirasi diri
• berpikir kritis
• berbicara di depan umum
• dan banyak lagi
2. Hard Skills
Hard skill adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan diukur. di mana pendidikan formal, pelatihan organisasi, kursus, atau konfirmasi dapat digunakan untuk mendapatkan keterampilan ini. Untuk mengukur seberapa baik Anda mengetahui keterampilan keras tertentu, Anda dapat menggunakan alat seperti diploma, sertifikat pelatihan, atau penghargaan. Sertifikat, nilai, dan diploma jelas menunjukkan penguasaan hard skill tertentu. Beberapa contoh hard skill adalah sebagai berikut:
• Kemahiran bahasa yang tidak diketahui
• Bahasa pemrograman
• Desain UI/UX
• Optimalisasi web/promosi SEM
• Copywriting
• Pembuatan konten
• Microsoft Office
• Mengubah rekaman
• Promosi terkomputerisasi
• Riset informasi
• Komputerisasi visual
• Persiapan UX
• Promosi Google, antara lain
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.