Apakah Anda Tahu Tipe Kepribadian Anda? Mengungkap Fakta MBTI
Gaya Hidup | Sunday, 01 Sep 2024, 06:51 WIBTes Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah salah satu tes kepribadian paling populer di dunia. Diciptakan oleh Isabel Briggs Myers dan ibunya, Katharine Cook Briggs, tes ini dirancang untuk membantu individu memahami preferensi kepribadian mereka. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang MBTI.
Berasal dari Teori Carl Jung
MBTI didasarkan pada teori psikologi Carl Gustav Jung tentang tipe kepribadian. Jung mengusulkan bahwa orang-orang memiliki pola preferensi psikologis yang berbeda, yang mempengaruhi cara mereka memandang dunia dan membuat keputusan. Isabel Briggs Myers dan Katharine Cook Briggs kemudian mengembangkan MBTI sebagai cara praktis untuk menerapkan teori Jung ini dalam kehidupan sehari-hari.
16 Tipe Kepribadian
MBTI membagi kepribadian manusia menjadi 16 tipe yang berbeda, berdasarkan kombinasi dari empat dimensi utama:
· Ekstroversi (E) vs. Introversi (I): Menunjukkan bagaimana seseorang mendapatkan energi, apakah dari interaksi sosial (E) atau dari waktu sendiri (I).
· Sensing (S) vs. Intuition (N): Menggambarkan cara seseorang memproses informasi, apakah melalui fakta dan detail konkret (S) atau melalui konsep dan pola yang lebih abstrak (N).
· Thinking (T) vs. Feeling (F): Menunjukkan preferensi dalam pengambilan keputusan, apakah berdasarkan logika dan analisis (T) atau nilai-nilai personal dan emosi (F).
· Judging (J) vs. Perceiving (P): Menggambarkan cara seseorang menjalani hidup mereka, apakah lebih terstruktur dan terorganisir (J) atau fleksibel dan spontan (P).
Digunakan di Banyak Bidang
MBTI banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pengembangan diri, bimbingan karier, hubungan antarpribadi, dan manajemen organisasi. Banyak perusahaan menggunakan MBTI untuk membantu tim memahami dinamika interpersonal dan meningkatkan komunikasi antar anggota tim.
Kritik dan Kontroversi
Meskipun populer, MBTI tidak luput dari kritik. Beberapa psikolog berpendapat bahwa MBTI tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan kurang reliabilitas serta validitas. Kritikus juga mencatat bahwa manusia seringkali terlalu kompleks untuk dikategorikan hanya dalam 16 tipe kepribadian. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa hasil MBTI bisa berubah seiring waktu, tergantung pada situasi atau suasana hati individu.
Pengaruh Populer dalam Budaya
MBTI telah menjadi bagian dari budaya populer, dengan banyak orang menggunakan hasil tes mereka untuk mencari informasi lebih lanjut tentang diri mereka, dari cara berkomunikasi hingga pilihan karier yang cocok. MBTI bahkan sering muncul dalam diskusi online, grup media sosial, dan artikel yang membahas kompatibilitas kepribadian dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam hubungan dan pekerjaan.
Tes MBTI Tidak Dirancang untuk Menilai Kesehatan Mental
Penting untuk diingat bahwa MBTI bukan alat untuk diagnosis psikologis atau penilaian kesehatan mental. Tes ini dirancang semata-mata untuk membantu individu memahami preferensi mereka dan bukan untuk menggambarkan atau mendiagnosis kondisi psikologis.
Tersedia dalam Banyak Bahasa dan Versi Online
MBTI telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan tersedia dalam berbagai format online. Ada versi gratis dan berbayar dari tes ini, namun versi resmi yang dikembangkan oleh The Myers-Briggs Company dan memiliki lisensi biasanya lebih terstruktur dan terpercaya. (tesMBTIgratis)
Kesimpulan
Tes MBTI tetap menjadi alat yang berguna bagi banyak orang dalam mencari pemahaman tentang diri mereka dan orang lain. Meskipun tidak sempurna, MBTI menawarkan cara menarik untuk menggali aspek-aspek kepribadian yang mungkin tidak disadari, serta membantu dalam pengembangan pribadi dan profesional. Bagi banyak orang, tes ini adalah awal dari perjalanan untuk memahami lebih baik siapa mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.