Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sandi Bagus

Unpopular Opinion: Facebook Ads Hanya Buang-Buang Uang?

Bisnis | Monday, 19 Aug 2024, 15:13 WIB

Quotes Ini cukup mengganggu di pikiran saya.

"Ibaratnya, jika seseorang ingin membuka usaha, pertimbangan utamanya adalah produk apa yang dijual, di mana berjualan, berapa budget, dan berapa lama balik modal."

"Dalam mencari lokasi usaha, idealnya adalah tempat yang ramai agar cepat untung. Namun, biaya sewa tempat di lokasi strategis sangat mahal dan biasanya membutuhkan kontrak minimal dua tahun. Ini berarti modal yang besar harus dikeluarkan di awal. - dari artikel Apa itu Facebook Ads"

salah satu client dari Negara Sebelah yang saya tangani.

Saat ini, banyak yang memandang Facebook Ads sebagai solusi periklanan digital yang praktis, terutama bagi UMKM yang ingin meningkatkan awareness tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Ibaratnya, Facebook Ads adalah "toko di mal" versi digital, di mana kita bisa memilih spot strategis dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding sewa tempat fisik.

Tapi, benarkah realitanya semanis itu?

Di satu sisi, Facebook Ads memang menawarkan kemudahan luar biasa: jangkauan luas, targeting yang presisi, dan fleksibilitas budget. Namun, ada sisi lain yang sering luput dari perhatian.

Ketika semua orang beriklan di tempat yang sama, persaingan pun semakin ketat. Yang punya budget lebih besar akan selalu bisa unggul dengan bidding yang lebih tinggi, sementara yang berbudget tipis hanya bisa berharap pada keberuntungan.

Ini mirip dengan persaingan di dunia nyata—tempat terbaik selalu diisi oleh mereka yang bisa bayar lebih.

Banyak juga yang bilang bahwa dengan Facebook Ads, kita bisa mengoptimalkan targeting berdasarkan perilaku, lokasi, minat, dan lain-lain.

Namun, mari kita jujur—seberapa akurat kita bisa mengenali target market kita? Sedikit salah dalam memilih parameter bisa berarti budget kita terbuang percuma tanpa hasil.

Sementara di atas kertas terlihat seperti solusi jitu, pada praktiknya sering kali jauh lebih rumit dari yang dibayangkan.

Lalu, bagaimana dengan “funnel marketing” yang katanya jadi keunggulan utama Facebook Ads?

Ya, kita tahu betapa pentingnya membangun awareness di awal funnel, tapi mari berpikir realistis.

Bagi UMKM, mengandalkan proses funnel yang panjang bisa terasa seperti berjudi dengan waktu dan modal.

Tidak semua bisnis punya kemewahan untuk menunggu hasil yang datang perlahan, sementara cash flow terus mengalir keluar.

Jadi, dalam perspektif yang sedikit berbeda, Facebook Ads adalah pedang bermata dua. Jika digunakan dengan strategi yang tepat, ini bisa menjadi alat yang sangat efektif.

Tapi, tanpa pemahaman yang mendalam dan ekspektasi yang realistis, Facebook Ads bisa jadi lubang anggaran yang tidak ada ujungnya.

Bagi para pelaku UMKM yang sedang mempertimbangkan untuk terjun ke dalam dunia iklan digital ini, penting untuk memahami risiko dan keuntungan secara menyeluruh sebelum membuat keputusan.

Singkatnya, Facebook Ads menawarkan peluang besar, tapi jangan sampai terjebak dalam ilusi efisiensi digital yang ternyata lebih kompleks dari yang dibayangkan.

Selalu lakukan riset, pahami mekanismenya, dan siapkan strategi matang agar hasilnya sepadan dengan usaha dan budget yang dikeluarkan.

Sumber :

https://www.sby.life/apa-itu-facebook-ads-dan-bagaimana-cara-kerjanya/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image