Aku Ingin Teriak Merdeka
Curhat | 2024-08-17 02:16:23Setiap 17 Agustus itu tiba
Aku dibuat berpikir panjang olehnya
Aku ingin teriak MERDEKA, seperti mereka pada umumnya
Tetapi
Ternyata lidahku se kelu itu untuk sekedar mengucap kata ‘MERDEKA’
Benar, Pahlawan kebanggaan kita memperjuangkan negeri asri ini
dengan segala pengorbanan yang ada
Tetapi... Sayang sekali..
Kepala-kepala yang diberi amanah mengemban kebaikan untuk negeri ini
Seringkali berkhianat
Negeriku yang asri dan indah ini justru dibuat semakin layu oleh mereka
Mengapa mereka tega?
Aku ingin teriak ‘MERDEKA’
Tapi apalah daya
Mataku melihat bagaimana alam ini ditebang habis-habisan
Sumber daya alam negeri ini dikeruk tanpa ampunan
Sedang di pojok sana,
Bocah-bocah kecil menggigil kedinginan
Tak punya selimut, tak punya rumah
Malam-malam mereka suram
Jangankan memikirkan PR yang tak pernah mereka dapat
Memikirkan makan untuk esok saja sudah membuat mereka bimbang
Di ujung sana,
Para tua renta meringkuk tak berdaya
Kakinya mengapal, bajunya lusuh
Bertarung dengan rasa lapar seumur hidupnya
Aku di setiap 17 Agustus dibuat bertanya
Sebenarnya kekayaan alam negeriku ini milik siapa?
Milik rakyat penduduk negeri ini atau
Milik paenduduk asing yang hanya pengunjung di negeri ini atau
Milik mereka segelintir orang saja?
79 Tahun setelah ikrar proklamasi itu...
Negeriku sekarang dihiasi gedung-gedung menjulang tinggi
Mobil-mobil mewah menghiasi jalanan kota
Gemerlap, negeriku sekarang terlihat megah
Inikah yang harusnya mampu membuatku
sekedar teriak ‘MERDEKA’?
17 Agustus membuatku selalu mengutuk
Mereka yang diberi hormat, bertindak jahat
Mereka yang diberi kuasa, berkhianat
Mereka yang diberi arti, tak peduli
Wahai penduduk negeri ini,
Kemanakah lagi gerangan engkau akan melabuhkan harapan negeri ini?
Pundak pemimpin mana lagi yang bisa dipercayai?
Aku ingin mengepalkan tangan seraya teriak ‘MERDEKA’
Aku ingin...
ditulis oleh Saputri, Penulis dikala jenuh
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.