Menilik Kualitas Pendidikan di Indonesia Melalui Isu Joki di Lingkungan Pelajar dan Mahasiswa
Lainnnya | 2024-08-15 22:05:10Oleh : Brigita
Isu joki yang sedang marak di Indonesia, tentunya tak lepas dari perhatian kita sebagai pelajar muslim di Indonesia. Pasalnya penggunaan jasa joki dalam kebutuhan lingkungan akademis ini sudah mengakar jauh dan tumbuh subur hingga saat ini. Mulai dari joki skripsi/tugas akhir, joki tugas, bahkan sampai tingkat tertinggi adalah tempat penerbit junal predator. Dimana seseorang dapat menerbitkan karya ilmiah tanpa proses peer reviewed yang panjang dan bisa langsung diterbitkan jurnalnya di situs-situs jurnal predator tersebut.
Masalahnya adalah tidak hanya kecurangan dan pembohongan publik yang terjadi ketika seseorang menggunakan jasa joki ini. Pasalnya kesadaran yang dimiliki pelajar maupun penyedia jasa joki sudah mati akibat kebutuhan mereka masing-masing. Seorang pelajar muslim tentunya selalu menghindari hal yang dibenci Allah dalam setiap proses belajarnya. Pasalnya, penggunaan joki di Indonesia sudah sampai pada tahap normal, artinya tidak memperhitungkan baik-buruk, benar-salah akibat dari perbuatannya dan dampak kedepannya.
Masalah yang terjadi saat ini tentunya tak lepas dari pengaruh pemikiran kapitalis-sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Pelajar tidak memiliki pondasi yang baik kenapa kita harus belajar, sehingga mudah tergoda dengan tawaran joki ketika merasa kesulitan dalam pembelajaran. Padahal sejatinya pendidikan dimaksudkan untuk membentuk karakter insan mulia yang dapat memecahkan problematika masyarakat. Dengan maraknya joki, Indonesia telah kehilangan pemuda-pemuda gemilang penerus bangsa karena tidak memiliki kompetensi apalagi karakter.
Dengan mempelajari Islam, profil pelajar Indonesia dapat diselamatkan dari kehancuran karena joki. Mempelajari paradigma pendidikan dalam Islam, serta alasan belajar dapat membangkitkan semangat tholabul ilmi pada setiap muslim. Sehingga dalam proses belajar, meskipun mengalami kesusahan, pelajar tidak akan mudah menyerah karena yakit setiap usahanya akan berbalas pahala dan ilmunya nanti dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada di kehidupan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.