Perjalanan Arunika
Sastra | 2024-07-30 20:10:03Perjalanan Arunika
Hujan dan kemarau telah berlalu, senja telah berubah menjadi malam,
akara tak lagi berlabu di dermaga.
Aku sudah melewati beberapa waktu,
menjajaki gunung hingga berlayar melewati ombak dan badai.
Aku sekarang masih hidup menjalankan tugas Tuhan menjadi hambanya,
banyak sekali yang mengulurkan tangannya hingga aku lupa bertafakur pada dosa-dosa.
Sekarang hingga nanti aku akan tetap selalu menantikan arunika dari selatan terbenam di utara,
Menjaga dan merawat bunga yang ku dapat pada bulan Februari,
Suatu hari nanti aku akan memetik bunga itu tanpa tergesa-gesa, gelisah bahkan berlari.
Aku selalu bermohon pada Tuhan semoga di depan sana,
ada rahasia indah yang Tuhan rencanakan dan teruntuk puanku
agar kita bisa bekerja sama menuju Surganya.
Arfan Fauzan
Palu, 20 Juli 2024
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.