Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ACHMAD FADIL

Perang Salib dan Kebangkitan Umat Islam di Bidang IPTEK

Agama | 2024-07-12 18:26:55
sumber : https://images.app.goo.gl/xrFCWkp2ZniWx7YA7

Perang Salib merujuk kepada serangkaian perang salib yang diinisiasi oleh Gereja Katolik pada abad ke-11 hingga abad ke-13. Konflik ini melibatkan pertempuran antara umat Kristen Eropa dengan umat Muslim di wilayah Timur Tengah. Penyebab terjadinya Perang Salib, tatkala reaksi kuat umat Kristen Eropa ingin mengembalikan tanah suci Jerusalem kepangkuan mereka lagi. Sebagaimana pekikan slogan mereka “Deus Vult!” (kehendak Tuhan). Meskipun umat Islam mengalami kemunduran dan akibat dari pada peperangan terssebut. Namun, setelah Perang Salib usai, ilmu pengetahuan dan teknologi Islam mengalami revitalisasi. Banyak penemuan dan inovasi dibuat di bidang matematika, astronomi, kedokteran, dan lain-lain. Hal ini membawa pengaruh besar terutama dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengembangkan industri.

Latar Belakang dan Dampak

Perang Salib dimulai sebagai respons terhadap permintaan Kekaisaran Bizantium dan Paus Urbanus II untuk membantu melawan ekspansi Turki Seljuk yang mengancam wilayah Kekaisaran Byzantium dan situs-situs suci Kristen di Palestina. Paus Urbanus II meluncurkan seruan untuk merebut kembali Tanah Suci dari Muslim yang menguasainya sejak abad ke-7.

Selama hampir dua abad, serangkaian ekspedisi militer ini tidak hanya mempengaruhi politik dan kehidupan sosial Eropa, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan perdagangan, budaya, dan pengetahuan di Eropa. Kontak langsung antara Eropa dan dunia Muslim selama Perang Salib membawa masuknya pengetahuan ilmiah dan teknologi dari Timur, seperti matematika, astronomi, dan ilmu kedokteran, yang kemudian menjadi dasar bagi kemajuan di Eropa.

Kontribusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Kebangkitan Umat Islam

Pusat-Pusat Pembelajaran: Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam didorong oleh adanya pusat-pusat pembelajaran yang menjadi tempat berkumpulnya para ulama, ilmuwan, dan pelajar untuk bertukar pengetahuan.

Karya Ilmiah yang Diwariskan: Para ilmuwan Islam pada masa itu menyusun karya-karya ilmiah yang memiliki dampak jangka panjang, seperti buku-buku pengetahuan, banyak di antaranya kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

Kemajuan dalam Ilmu Kedokteran: Umat Islam juga memberikan kontribusi penting dalam bidang kedokteran, dengan mengembangkan teknik bedah, pengobatan, serta penyusunan ensiklopedia medis yang mendetail.

Kebangkitan Umat Islam di Bidang IPTEKl

Sementara itu, di dunia Islam, periode yang sama menyaksikan kebangkitan intelektual yang signifikan. Pada masa ini, banyak pusat pembelajaran seperti Baghdad, Cordoba, dan Kairo menjadi tempat bagi ilmuwan, filosof, dan peneliti Muslim untuk memajukan pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu. Terjemahan besar-besaran karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Arab, serta pengembangan ilmu matematika, astronomi, dan kedokteran, menandai puncak kejayaan keilmuan Islam pada Abad Pertengahan.

Salah satu aspek penting dari kebangkitan ini adalah penekanan pada metode ilmiah, rasionalitas, dan eksperimen dalam menyelidiki alam semesta, yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan di seluruh dunia. Kontribusi besar Islam dalam bidang aljabar, trigonometri, serta penemuan dalam ilmu kedokteran seperti pembedahan, farmakologi, dan pemahaman terhadap anatomi manusia, telah memberikan fondasi yang kuat bagi kemajuan IPTEK di masa depan.

Kebangkitan IPTEK Umat Islam tidak hanya mempengaruhi perkembangan Eropa dan dunia Barat secara umum, tetapi juga memberikan warisan intelektual yang bernilai bagi peradaban manusia secara keseluruhan. Penemuan dalam matematika, seperti sistem angka Hindu-Arab, yang saat ini digunakan secara luas di seluruh dunia, serta penemuan algoritma dan prinsip-prinsip ilmiah, telah membentuk dasar dari kemajuan modern dalam teknologi komputer dan ilmu pengetahuan.

Pentingnya pendidikan dan pembelajaran dalam Islam pada saat itu juga menciptakan fondasi untuk sistem universitas modern. Misalnya, Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, didirikan pada tahun 859 Masehi, dianggap sebagai universitas tertua yang masih beroperasi di dunia.

Kesimpulan

Dengan demikian, Perang Salib dan kebangkitan Umat Islam di bidang IPTEK adalah dua fenomena sejarah yang paralel tetapi berdampak sangat berbeda. Perang Salib menghasilkan perubahan politik dan budaya yang signifikan di Eropa, sementara kebangkitan IPTEK Umat Islam memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di seluruh dunia. Keduanya menunjukkan betapa interaksi budaya dan kontak antar-peradaban dapat memberikan dorongan yang kuat bagi kemajuan manusia secara umum.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image