Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zalfa Putri salsabila

Kudeta yang Mengubah Sejarah Indonesia

Sejarah | 2024-07-11 22:24:46
Patung PakNas (Pak Nasution).

G30S PKI (Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia) adalah peristiwa sejarah penting di Indonesia yang melibatkan upaya kudeta oleh beberapa perwira militer yang diduga didukung oleh PKI. Peristiwa penting di Indonesia ini melibatkan upaya kudeta oleh beberapa perwira militer yang diduga didukung oleh PKI. Akibatnya, enam jenderal dan satu perwira militer lainnya dibunuh. Setelah itu, ada tindakan balasan yang mengakibatkan pembantaian massal terhadap anggota dan simpatisan PKI, serta orang-orang yang dianggap terlibat.
Dari sudut pandang sosiologi komunikasi, kita bisa melihat bagaimana informasi dan propaganda dipakai untuk membentuk pendapat publik dan mempengaruhi masyarakat. Berikut adalah beberapa poin penting yang mengaitkan G30S PKI dengan ilmu sosiologi komunikasi:

1. Penggunaan Media Massa:

- Setelah G30S PKI, pemerintah Orde Baru di bawah Soeharto memakai media massa untuk menyebarkan narasi bahwa PKI ada di balik kudeta tersebut. Radio, koran, dan film berperan besar dalam membentuk pandangan publik tentang kejadian ini.

- Film "Pengkhianatan G30S/PKI" yang diputar setiap 30 September selama Orde Baru, menjadi alat propaganda efektif untuk menanamkan pandangan negatif tentang PKI di masyarakat.

Penghargaan-penghargaan PakNas.

2. Propaganda dan Opini Publik:

- Pemerintah Orde Baru pakai propaganda untuk bikin PKI jadi musuh bersama, memperkuat kekuasaannya. Mereka gunakan simbol kekerasan dan pengkhianatan untuk menimbulkan rasa takut dan benci terhadap PKI.

- Opini publik yang dibentuk lewat propaganda ini sangat kuat dan bertahan lama, bahkan setelah Orde Baru berakhir.

3. Efek Komunikasi Massa:

- Peristiwa ini nunjukin gimana media massa bisa ngaruhin persepsi dan sikap orang. Info yang disebar terus-terusan lewat media bisa bikin realitas sosial yang diterima orang sebagai kebenaran.

- Efek ini dalam sosiologi komunikasi dikenal sebagai "agenda-setting," di mana media bisa menentukan isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat.

4. Komunikasi Interpersonal:

- Informasi tentang G30S PKI juga tersebar melalui percakapan antar pribadi di keluarga, sekolah, dan komunitas, yang memperkuat narasi yang didukung oleh pemerintah.

- Diskusi semacam ini juga dapat memperkuat stereotip terhadap kelompok tertentu dan membentuk identitas sosial berdasarkan pemahaman yang dipengaruhi oleh propaganda.

5. Teori Konspirasi dan Kepercayaan Masyarakat:

- Teori konspirasi mengenai pelaku di balik G30S PKI menunjukkan sulitnya memahami sejarah karena informasi yang ambigu dan kurang transparan. Hal ini bisa menyebabkan munculnya versi cerita yang beragam.

- Orang-orang cenderung mempercayai cerita yang sering mereka dengar atau yang datang dari otoritas yang dipercayai, meskipun kadang-kadang tanpa bukti yang kuat.

Saat mba Ade Irma tertembak.

Dengan mempelajari sosiologi komunikasi, kita dapat memahami bagaimana media dan komunikasi berperan dalam membentuk pandangan dan pendapat publik tentang peristiwa sejarah penting seperti G30S PKI. Informasi yang tersebar luas dan terus menerus dapat berdampak besar terhadap pandangan dan sikap masyarakat, serta dapat dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.

Patung PakNas (Pak Nasution).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image