Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Encep Aliyudin

Selayang Pandang Sejarah Suku Sunda: Lebih Mengenal Sejarah, Lebih Tahu Identitas Diri!

Sejarah | 2024-07-11 19:17:42

Dari berbagai macam keanekaragaman suku bangsa di Indonesia, terdapat salah satu suku terbesar di Indonesia yang mendiami pulau Jawa yaitu Suku Sunda. Suku sunda merupakan suku yang mendiami bagian barat pulau Jawa khususnya di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Nah, apakah kalian tahu sejarahnya? Mari sama-sama kita simak!!

Sejarah suku sunda tidak terlepas dari akan kayanya kebudayaan, kerajaan, dan peran penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Sejarah sunda sendiri, apabila kita lihat secara garis besar mencakup beberapa masa sebagai berikut:

Asal Usul dan Perkembangan Awal Suku Sunda

Prasejarah:

Daerah yang sekarang dikenal sebagai Jawa Barat telah dihuni oleh manusia sejak zaman prasejarah. Artefak-artefak prasejarah, seperti kapak batu dan peralatan lainnya, ditemukan di berbagai situs arkeologi di wilayah ini. Perkembangan budaya Sunda dipengaruhi oleh berbagai peradaban yang datang melalui jalur perdagangan, termasuk kebudayaan Hindu-Buddha dari India.

Kerajaan Tarumanegara (Abad ke-4 - Abad ke-7):

Salah satu kerajaan tertua yang dikenal di wilayah Sunda adalah Kerajaan Tarumanegara, yang diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi. Prasasti-prasasti yang ditemukan, seperti Prasasti Ciaruteun dan Prasasti Tugu, menunjukkan pengaruh Hindu dan memberikan informasi tentang raja-raja Tarumanegara. Kerajaan ini dikenal dengan sistem irigasinya yang maju dan kontribusi pentingnya terhadap perkembangan ekonomi dan budaya di wilayah tersebut.

Kerajaan Sunda (Abad ke-7 - Abad ke-16):

Setelah runtuhnya Tarumanegara, muncul Kerajaan Sunda yang lebih besar dan lebih berpengaruh. Kerajaan Sunda berpusat di daerah Pakuan Pajajaran (sekarang Bogor) dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi). Kerajaan ini terkenal dengan kebijakan-kebijakan yang adil dan pemerintahan yang stabil, serta kontribusinya terhadap perkembangan sastra Sunda, seperti naskah-naskah dan cerita rakyat.

Masa Islam dan Kolonial

Pengaruh Islam (Abad ke-16):

Islam mulai menyebar ke wilayah Sunda pada abad ke-16 melalui jalur perdagangan dan dakwah oleh para pedagang dan ulama dari Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten. Islamisasi membawa perubahan signifikan dalam budaya dan sistem kepercayaan masyarakat Sunda, dengan terbentuknya komunitas-komunitas Muslim di sepanjang pesisir utara Jawa Barat.

Kedatangan Penjajah Eropa (Abad ke-16 - Abad ke-20):

Kedatangan Portugis, Belanda, dan Inggris membawa perubahan besar dalam politik dan ekonomi Sunda. Belanda akhirnya menguasai wilayah Sunda melalui Perjanjian Linggajati dan memperkenalkan sistem tanam paksa yang berdampak buruk bagi masyarakat lokal. Selama masa kolonial, terjadi perlawanan-perlawanan dari masyarakat Sunda terhadap penjajahan, termasuk perlawanan oleh tokoh-tokoh seperti Diponegoro dan Pangeran Kornel.

Masa Kemerdekaan dan Modern

Pasca Kemerdekaan (1945 - Sekarang):

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Jawa Barat menjadi salah satu provinsi di Indonesia dengan kota Bandung sebagai ibu kotanya. Jawa Barat dan masyarakat Sunda memainkan peran penting dalam pembangunan nasional, baik dari segi politik, ekonomi, maupun budaya.

Budaya dan Identitas Sunda:

Suku Sunda dikenal dengan budaya yang kaya, termasuk seni tradisional seperti wayang golek, musik angklung, tari jaipong, dan seni bela diri pencak silat. Bahasa Sunda masih digunakan secara luas, dan ada upaya terus-menerus untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda di tengah modernisasi.

Sejarah suku sunda kadang banyak versinya, karena pada dasarnya sebuah sejarah itu berasal dari cerita rakyat dan cerita-cerita perkembangan budaya dan peradaban yang pastinya dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal, seperti agama Hindu, Buddha, dan Islam serta penjajahan kolonial Belanda.

Perubahan mungkin terus mencoba menggerus sejarah dan kebudayaan suku Sunda, tapi masyarakat Sunda terus mencoba dan berhasil mempertahankan identitas budaya mereka. Dan semoga tersemogakan suku Sunda terus mampu eksis dalam mengembangkan Budayanya dan tetap menghargai sejarah sukunya.

????????????????

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image