Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Risty Aprilia

Kritik Film Ipar Adalah Maut Menurut Perspektif Islam

Agama | 2024-06-29 13:08:29
Sumber: Instagram @iparadalahmaut

Film “Ipar Adalah Maut” adalah sebuah karya sinema yang mengangkat tema perselingkuhan dalam lingkup keluarga, khususnya antara ipar. Meskipun film ini mungkin menarik bagi sebagian penonton karena alur ceritanya yang dramatis dan konflik internal yang kompleks, ada beberapa aspek yang perlu dikritisi dari perspektif Islam.

Dalam Islam, perselingkuhan adalah dosa besar yang sangat dilarang. Al-Quran menyatakan dengan jelas dalam surah An-Nur ayat 2:

ٱلزَّانِيَةُ وَٱلزَّانِى فَٱجْلِدُوا۟ كُلَّ وَٰحِدٍ مِّنْهُمَا مِا۟ئَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِى دِينِ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَآئِفَةٌ مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Artinya: "Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah SWT, jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian.

Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa perbuatan zina harus dihindari dan pelakunya harus dikenakan hukuman yang berat. Perselingkuhan tidak hanya merusak hubungan suami istri tetapi juga menghancurkan tatanan keluarga dan menyebabkan kerusakan sosial yang luas. Film yang mengangkat tema ini perlu berhati-hati agar tidak dianggap sebagai bentuk legitimasi atau normalisasi dari perilaku yang dilarang dalam Islam.

Film “Ipar adalah Maut” mungkin menggambarkan karakter-karakter yang terlibat dalam perselingkuhan dengan cara yang dapat menimbulkan simpati atau bahkan pembenaran terhadap tindakan mereka. Dalam perspektif Islam, penting untuk menampilkan karakter dengan akhlak yang baik dan menunjukkan konsekuensi dari perbuatan dosa. Film seharusnya mengedepankan pesan moral yang kuat, seperti penyesalan, tobat, dan perbaikan diri, daripada sekadar mengeksplorasi sisi gelap manusia tanpa memberikan solusi atau pelajaran yang berharga.

Media, termasuk film, memiliki pengaruh besar terhadap penonton. Film yang menampilkan perselingkuhan tanpa penanganan yang tepat dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku masyarakat, terutama generasi muda. Dalam Islam, menjaga kesucian dan kehormatan keluarga adalah nilai yang sangat dijunjung tinggi. Oleh karena itu, film seharusnya bertanggung jawab dalam menyajikan konten yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan membangun karakter yang sesuai dengan ajaran agama.

Sineas Muslim diharapkan untuk membuat karya yang tidak hanya menarik secara estetika tetapi juga mendalam dari segi spiritual dan moral. Tema keluarga dan hubungan interpersonal dapat diangkat dengan cara yang lebih positif, misalnya, mengisahkan tentang kesetiaan, kejujuran, dan komitmen dalam pernikahan. Selain itu, film juga bisa menampilkan bagaimana menghadapi godaan dan mengatasi konflik dengan cara yang islami, seperti melalui doa, konsultasi dengan ulama, dan memperkuat iman.

Film “Ipar adalah Maut” dalam perspektif Islam memerlukan kritik yang mendalam terkait tema yang diangkat, penggambaran karakter, dan pesan yang disampaikan. Sebagai media yang berpengaruh, film seharusnya berkontribusi dalam membangun moralitas dan nilai-nilai positif dalam masyarakat. Melalui pendekatan yang lebih etis dan sesuai dengan ajaran Islam, sineas dapat menciptakan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan membangun karakter penonton menuju kebaikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image