Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pemutihan Terumbu Karang di Pulau Seribu

Riset dan Teknologi | 2024-06-23 08:24:25
Sumber : Dibuat oleh DALL E (Ilustrasi Pemutihan Terumbu karang).

Familiar dengan kalimat di atas? Seringkali ketika menelusuri jagat maya, kita dapat menemukan komentar-komentar unik saat sedang melihat unggahan yang menampilkan seseorang berparas putih cerah yang berkelakuan kurang baik, tetapi ‘aman’ dari serangan caci maki karena parasnya yang cerah. Paras yang putih mungkin memang diidam-idamkan banyak orang karena standar kecantikan yang ada dan memberikan kesan cerah pada wajah, tetapi bagi terumbu karang–khususnya di Kepulauan Seribu, hal tersebut justru merupakan kengerian yang menandai akhir dari kehidupan mereka. Bagaimana bisa?Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae.
Kepulauan Seribu dan Keindahan Terumbu Karangnya
Dikutip dari laman Parangtritis Geomaritime Science Park, terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencakup area seluas 75.000 km², atau sekitar 12% hingga 15% dari total terumbu karang dunia. Di perairan Indonesia, terdapat 362 spesies karang batu . Indonesia merupakan pusat persebaran global karang batu, menjadikannya destinasi wisata terumbu karang yang penting .Salah satu contoh kekayaan terumbu karang ini adalah di Kepulauan Seribu, sebuah gugusan yang terdiri dari sekitar 110 pulau kecil di utara Jakarta. Dengan tingkat populasinya yang mencapai 30,65% dari total populasi terumbu karang di Indonesia, terumbu karang Kepulauan Seribu mencakup berbagai jenis, termasuk terumbu tepi, penghalang, cincin, dan datar. Selain menjadi benteng alami yang melindungi pulau-pulau ini dari erosi dan badai, terumbu karang juga mendukung ekosistem laut yang beragam.
Penyebab Terjadinya Pemutihan Terumbu Karang
Terumbu karang di Indonesia secara keseluruhan memiliki tutupan yang baik atau sangat baik hanya sekitar 23% di bagian barat dan 45% di bagian timur . Di Kepulauan Seribu, pada tahun 2005, persentase penutupan karang mencapai 33,2% . Pulau Pramuka, yang terletak di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu dan merupakan bagian dari Kelurahan Pulau Panggang, memiliki sekitar 4.291 penduduk dengan luas 30,08 hektar, membuat ekosistem terumbu karangnya rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia.Rentannya ekosistem terumbu karang ini ditandai dengan pemutihan terumbu karang, atau biasa dikenal dengan coral bleaching. Dilansir dari Marine Conservation Australia, coral bleaching adalah proses ketika terumbu karang menjadi putih karena hilangnya alga simbiotik dan pigmen fotosintesis. Hilangnya pigmen ini dapat disebabkan oleh berbagai stressor, seperti perubahan suhu, cahaya, atau nutrien. Bleaching terjadi ketika polip terumbu karang mengeluarkan zooxanthellae yang hidup di dalam jaringan mereka, sehingga terumbu karang menjadi putih. Zooxanthellae adalah organisme yang fotosintetik, dan ketika suhu air naik, mereka mulai menghasilkan spesies oksigen reaktif. Hal ini berbahaya bagi terumbu karang, sehingga terumbu karang mengeluarkan zooxanthellae. Karena zooxanthellae menghasilkan sebagian besar warna terumbu karang, jaringan terumbu karang menjadi transparan, mengungkapkan tulang karbonat kalsium.
Upaya Pemulihan dari Pemutihan Terumbu Karang
Kerusakan yang dapat menyebabkan kerugian ekologis ini tentu tidak membuat masyarakat yang terlibat dari berbagai lapisan tinggal diam. Banyak sekali upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk merestorasi kondisi terumbu karang di Kepulauan Seribu agar kondisinya dapat membaik.Transplantasi terumbu karang adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan. Beberapa perusahaan bekerja sama dengan departemen pemerintah untuk konservasi atau organisasi konservasi seperti Sustainable Coral Indonesia dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Kepulauan Seribu melakukan transplantasi ratusan terumbu karang dan penanaman mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Transplantasi ini bertujuan untuk memperkuat terumbu karang yang rusak dan memperluas area terumbu karang yang sehat. Selain itu, tim konservasi juga berupaya merehabilitasi terumbu karang di sejumlah titik di perairan kepulauan, termasuk di Pulau Pari, Pulau Gosong Pramuka, dan Karang Lebar.Upaya transplantasi terumbu karang ini juga menjadi salah satu objek wisata baru, yang memunculkan istilah «Ekowisata», yaitu pariwisata sembari menjaga ekosistem laut. Banyak sekali wisatawan dan pegiat lingkungan yang mengikuti kegiatan transplantasi terumbu karang ini, para peserta Field Learning Experience Earth Optimism 2.0. for Access Indonesia misalnya.
Keberhasilan Konservasi Pemutihan Terumbu Karang
Berbagai upaya pelestarian terumbu karang di Kepulauan Seribu telah menghasilkan beberapa dampak positif. Pertama, kesehatan terumbu karang mengalami peningkatan. Melalui transplantasi dan rehabilitasi, beberapa area terumbu karang yang sebelumnya rusak mulai pulih dan mendukung kehidupan laut. Kedua, kesadaran masyarakat tentang pentingnya terumbu karang semakin meningkat. Upaya edukasi dan partisipasi aktif dari masyarakat lokal serta para penyelam berkontribusi dalam menjaga dan memulihkan ekosistem ini. Ketiga, kerjasama lintas sektor antara pemerintah, organisasi konservasi, dan perusahaan swasta membantu mempercepat upaya pelestarian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image