Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Aulia Putra

Sebab Orang Kafir Tidak Beriman

Agama | 2024-06-20 13:48:32

Surah al-Baqarah adalah surah yang paling panjang dalam al-Qur’an secara mutlak, karena surah ini memiliki ayat yang berjumlah 286 ayat. Surah ini disebut sebagai surah Madaniyyah karena surah ini turun di kota Madinah dan surah ini banyak mengandung tentang hukum-hukum syari’at. Pada bagian awal dari surah al-Baqarah, Allah memulainya dengan menjelaskan sifat orang-orang beriman kemudian menjelaskan sifat orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Pada ayat 6-7 di surah al-Baqarah, Allah menjelaskan sifat orang-orang kafir dan sebab orang-orang kafir tidak mau beriman.

Allah Swt. berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ࣖ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman (6). Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat (7)”. (Q.S. al-Baqarah [2]: 6-7)

Munasabah Ayat

Pada ayat sebelumnya Allah Swt. menjelaskan sifat orang-orang beriman dan pada kelanjutan ayatnya Allah menjelaskan sifat orang-orang kafir dan munafik. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan antara orang-orang beriman dengan orang-orang kafir dan munafik serta memberikan penjelasan bagaimana sifat orang-orang yang baik dan orang yang rusak pada diri mereka. (‘Ali al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir, jilid 1,33)

Tafsir ayat

Pada ayat 6 surah al-Baqarah Allah Swt. menjelaskan bahwa orang-orang kafir apabila diberikan peringatan atau tidak diberikan peringatan, mereka tetap tidak akan beriman kepada Allah. Ayat ini adalah bentuk hiburan Allah kepada Nabi Muhammad Saw., karena orang-orang kafir tidak mau beriman bukan kesalahan dari Nabi Muhammad melainkan karena mereka yang tidak mau beriman. Maka pada ayat ini seakan-akan Allah mengatakan kepada Nabi Muhammad agar tidak mengharapkan orang-orang kafir beriman dan jangan bersedih hati karena mereka tidak beriman kepada Allah. (‘Ali al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir, jilid, 1, 33)

Pada ayat 7 Allah Swt. menjelaskan penyebab mereka tidak beriman, yaitu karena Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka serta pada penglihatan mereka tertutup sehingga mereka tidak beriman. Tertutupnya hati disebabkan karena perbuatan dosa yang terus-menerus dilakukan sehingga redup cahaya hati nurani seseorang. (‘Ali al-Shabuni, Shafwah al-Tafasir, jilid 1, 33)

Setiap manusia memiliki hati nurani, yaitu perasaan hati yang dalam. Orang yang hati nuraninya masih baik, ketika dia melakukan dosa maka akan timbul penyesalan dalam hatinya. Tetapi jika hati nuraninya sudah tidak bercahaya lagi, maka ketika dia melakukan dosa akan terasa biasa saja dan memiliki keinginan untuk melakukan dosa kembali. Itulah yang terjadi pada hatinya orang-orang kafir, mereka merasa biasa saja kekita melakukan dosa tanpa adanya rasa penyesalan karena hati nurani mereka sudah redup dari cahaya.

Para mufassir menjelaskan makna dari kata khatama (خَتَمَ), yaitu tertutup dan tercetak. Apabila hati sudah dikatakan dengan kata khatama (خَتَمَ), maka iman tidak akan masuk ke dalam hati tersebut dan kekufuran tidak akan keluar pada hati tersebut, hal ini dianalogikan seperti minuman kemasan yang dicetak diujung gelasnya sehingga benda dari luar tidak bisa masuk dan air di dalamnya tidak bisa keluar. (Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Azhim, jilid 1, 174)

Kemudian Allah mengatakan bahwa pendengaran dan penglihatan orang-orang kafir itu tertutup, yaitu pendengaran dan penglihatan mereka seakan ada penghalang yang tebal sehingga mereka tidak melihat petunjuk dan juga tidak mendengar dari petunjuk tersebut padahal sebenarnya penglihatan dan pendengaran mereka berfungsi dengan baik, tetapi mereka tidak mau menerima petunjuk sehingga dikatakan ada penghalang pada penglihatan dan pendengaran mereka. Ini disebut dengan isti’arah yaitu gambaran imajinatif yang dikemukakan dalam al-Qur’an. (Abu Hayyan, Tafsir al-Bahru al-Muhith, jilid 1, 178)

Itulah sebab orang-orang kafir tidak beriman kepada Allah, karena hati mereka sudah tertutup disebabkan oleh dosa yang mereka lakukan dan hati nurani mereka sudah redup dari cahaya sehingga ketika mereka melakukan dosa sudah menjadi hal yang biasa tanpa ada rasa penyesalan dalam hati mereka.

Wallahu a’lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya