24 Jam Sehari Kurang? Perkenalkan Seni Manajemen Waktu
Gaya Hidup | 2024-06-19 08:45:18Siapa yang merasa relevan dengan judul artikel ini? Jika iya berarti anda memiliki masalah yang sama dengan saya. Waktu seringkali menjadi hal yang remeh dan dipandang sebelah mata oleh seseorang sehingga seringkali tanpa kita sadari kita membuang-buang waktu dengan kegiatan yang kurang penting. Tentunya telah banyak metode yang digunakan untuk memaksimalkan waktu, salah satunya yang paling sederhana adalah manajemen waktu. Manajemen waktu sendiri adalah sebuah seni atau bakat yang berkaitan dengan upaya perencanaan agar dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Kenyataannya manajemen waktu adalah hal yang sulit untuk diimplementasikan, padahal banyak sekali manfaat yang dapat kita dapatkan jika kita dapat memaksimalkan manajemen waktu kita.
Salah satu contoh pengalaman mengenai manajemen waktu yang saya alami sendiri yaitu pada saat saya menginjak semester 1 di dunia perkuliahan. Jujur awalnya saya mengira bahwa kuliah justru lebih santai daripada SMA, terlihat dari jadwal mata kuliah yang durasinya lebih singkat sekitar 1 jam 30 menit per mata kuliah dan sehari hanya ada 2 mata kuliah, sedangkan pada saat sekolah durasinya sekitar 8 jam perhari. Kenyataannya kuliah tidak hanya sekedar disibukkan dengan masuk ke setiap mata kuliah namun juga oleh berbagai kegiatan seperti magang ukm, ospek, organisasi kemahasiswaan, tugas yang diberikan oleh dosen, dan berbagai kesibukan lainnya. Nah ketika saya dihadapkan dengan momen tersebut, mau tidak mau saya harus memanajemen waktu saya dengan baik, salah satu metode manajemen waktu yang menurut saya efektif dan paling cocok dengan saya yaitu membuat to do list pada aplikasi kalender di hp.
Alasan saya menggunakan metode yaitu karena kita dapat dengan mudah menyesuaikan dan menjadwalkan berbagai aktivitas kita, terdapat fitur yang membantu kita untuk mencatat kapan dan apa saja hal yang harus kita lakukan pada waktu dan hari yang kita butuhkan. Selain itu tanpa kita sadari smartphone selalu kita bawa dan kita genggam sehari-hari, jadi otomatis ketika kita membuka handphone kita akan ingat mengenai apa hal yang perlu kita lakukan sesuai to do list yang sudah kita buat. Terbukti dengan mengimplementasikan manajemen waktu metode membuat to do list, saya menjadi lebih produktif dan efisien dalam hal tenaga dan pikiran, terlebih lagi tidak ada tugas yang terlewat baik dari sisi organisasi maupun akademik, bahkan metode to do list sendiri menjadi sebuah kebiasaan baru yang positif bagi saya. Contohnya setiap ada pengumuman mengenai suatu kegiatan maka saya langsung reflek untuk mencatatnya pada aplikasi to do list di smartphone saya.
Beragam manfaat yang dapat kita rasakan karena implementasi manajemen waktu sangat beragam, mulai dari efisiensi, melatih kedisiplinan diri, bebas dari rasa dikejar-kejar deadline, melatih diri agar memiliki tanggung jawab, hingga dapat memiliki kebebasan waktu yang lebih banyak. Intinya kita dapat meningkatkan produktivitas kita dan mempermudah kita dalam menjalani hidup. Mungkin pada awal implementasi manfaat ini belum terlalu terasa, namun setelah terbiasa dengan manajemen waktu manfaat ini akan sangat membantu kita. Tentunya akan sangat rugi jika kita tidak mendapatkan berbagai manfaat tersebut.
Namun juga tidak terlepas dari berbagai tantangan dalam pengimplementasiaannya, salah satu yang paling sering kita hadapi dan membuat kita kurang maksimal dalam manajemen waktu yaitu sifat menunda-nunda. Terkadang walau sudah membuat to do list kebiasaan menunda menjadi hal yang menggagalkan kita untuk produktif. Banyak penyebab dari kebiasaan menunda ini seperti malas, kurangnya kesadaran, belum terbiasa dengan metode to do list, mindset yang buruk, hingga kelelahan karena padatnya aktivitas. Oleh karena itu kita harus cermat dalam mengimplementasikan manajemen waktu, salah satunya dengan memilih metode yang tepat dan sesuai dengan kita, membuat to do list yang sesuai dengan kapasitas kita, hingga berlatih untuk membiasakan diri memanajemen waktu.
Implementasi manajemen waktu juga dapat dilakukan dengan metode yang beragam seperti to do list, pomodoro, mengetahui skala prioritas dengan baik, fokus mengerjakan satu aktivitas pada satu waktu (monotasking), dan masih banyak lagi. Tentunya dengan memilih metode yang cocok dengan kita akan jauh lebih membantu kita dalam memanajemen waktu kita. Salah satu hal yang saya sadari dari pengalaman manajemen waktu adalah terkadang apa yang kita rencanakan dengan baik pun dapat meleset karena berbagai hal yang bahkan tidak kita ketahui / faktor eksternal, namun setidaknya kita telah berusaha untuk menata dan mengatur faktor internal dalam diri kita sendiri, dan untuk meminimalisir faktor eksternal tersebut kita dapat menggunakan metode estimasi, sehingga kita sudah siap walaupun ada gangguan eksternal.
Kesimpulan yang dapat saya berikan dari artikel saya ini yaitu tidak ada salahnya kita mencoba hal positif baru yang mendukung kita dalam beraktivitas sehari-hari, hendaknya segala rencana yang kita buat segera dilaksanakan karena sia-sia suatu rencana yang baik namun tidak dilaksanakan karena aksi adalah buah nyata dari sebuah rencana. Jika bukan kita siapa lagi? Jika bukan sekarang kapan lagi?!
Penulis : Marcelino Ariyanto (Mahasiswa Manajemen 2023 Universitas Airlangga)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.