Kurangnya Pengetahuan Masyarakat tentang Tari Thengul Khas Bojonegoro
Kultura | 2024-06-15 10:27:25Tari Thengul adalah warisan budaya yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Tari Thengul ini merupakan tarian penyambutan atau tarian selamat datang. Tetapi di tengah hiruk piruk modernisasi dan gempuran budaya golbal, Tari Thengul kian terpinggirkan. Ironisnya, minimnya pengetahuan masyarakat, khusunya generasi muda tentang tarian ini menjadi salah satu faktor utama yang mengancam kelestariannya.
Tari Thengul memiliki makna sebagai bagian dari warisan budaya Bojonegoro dan mewakili kebudayaan serta identitas masyarakat setempat. Tarian ini tidak hanya memiliki gerakan yang unik namun tarian ani sangat menghibur, tetapi juga menyimpan nilai-nilai luhur yang patut dilestarikan. Namun, realitanya Tari Thengul kini kurang dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.
Faktor-faktor penyebab kurangnya pengetahuan tentang Tari Thengul
Kurangnya pengetahuan tentang Tari Thengul ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya keterbatasannya tentang media komunikasi, minimnya edukasi dan prolosi serta ketatnya persaingan dengan budaya modern. Akibatnya, generasi muda kian asing dengan tarian ini, dan minat untuk memelajari dan melestarikannya pun semakin pudar.
Dampak dari kurangnya pengetahuan tentang Tari Thengul
Dampak dari minimnya pengetahuan ini tak hanya berakibat pada hilangnya warisan budaya, tetapi juga melemahkan identitas buda Bojonegoro. Kurangnya pengetahuan ini juga dapat menyebabkan generasi muda tidak tertarik untuk memelajari dan melestarikan tari ini. Hal ini dapat menyebabkan tarian ini punah di masa depan. Jika tarian ini punah, maka identitas budaya Bojonegoro [un akan semakin terkikis.
Upaya Pelestarian
Untuk mengatasi kurangnya pengetahuan tentang Tari Thengul, diperlukan upaya-upaya, seperti edukasi dan promosi menjadi kunci utama, pemerintah, pegiat seni dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan edukasi dan promosi Tari Thengul. Tari Thengul perlu diajarkan di sekolah-sekolah, ditampilkan dalam berbagai acara publik, dan dipublikasi melalui berbagai media. Hal ini juga perlu melinatkan generasi muda seperti mengadakan lomba dan komunitas Tari Thengul untuk generasi muda dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan minat dan kecintaan mereka terhadap tarian ini.
Perlu menjalin kerja sama antara berbagai pihak juga diperlukan untuk menyatukan langkah dalam pelestarian Tari Thengul. Dukungan finansial dan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat menjadi kunci untuk memastikan Tari Thengul tetap hidup.
Tari Thengul adalah harta karun budaya Bojonegoro. Mempelajari dan melestarikan tarian ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan upaya bersama dan kepedulian yang tinggi, tari Thengul dapat diselamatkan dan terus bersinar, mewarnai budaya Bojonegoro dan Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.