Samara Genitri
Kurangnya Pemanfaatan Perikanan sebagai Upaya Pemenuhan Gizi Anak
Info Terkini | 2024-06-12 16:55:00Opini saya mengenai permasalahan dari kurangnya pemanfaatan produk perikanan sebagai upaya pemenuhan gizi seorang anak merupakan permasalahan yang kian hari kian menjadi sorotan masyarakat saat ini, dikarenakan banyaknya sosialisasi mengenai stunting di masyarakat. Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis.
Sekarang prevalensi stunting di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara. Masalah gizi yang berpengaruh pada fenomena stunting ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan kandungan gizi pada makanan, contohnya adalah ikan. Kurangnya minat masyarakat Indonesia terhadap ikan menurut saya karena produk ikan yang cenderung kurang menarik dan terkesan tidak higenis karena baunya yang amis dan produk olahan ikan yg sangat rendah. Banyak masyarakat masih percaya bahwa ikan adalah makanan yang mahal dan tidak efisien. Sehingga membuat minat masyarakat terhadap ikan sangat rendah. Lantas hambatan apa yg membuat minat masyarakat sangat rendah?.
Hambatan utama permasaalahan ini yang berupa kurangnya kesadaran akan pentingnya konsumsi produk perikanan dan ikan sebagai sumber nutrisi yang baik. Agar masyarakat lebih memahami pentingnya mengonsumsi ikan, terutama untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan, edukasi tentang manfaat gizi ikan seperti asam lemak omega-3, protein berkualitas tinggi, dan berbagai vitamin dan mineral harus ditingkatkan. Masyarakat Indonesia cenderung lebih sering mengonsumsi makanan hewani yang berasal dari darat, contohnya ayam, sapi, kambing.
Meskipun demikian, ikan adalah salah satu pilihan protein hewani yang lebih murah dan lebih sehat. Pemerintah dan lembaga terkait juga harus berusaha meningkatkan aksesibilitas terhadap ikan bagi beberapa komunitas, termasuk harga ikan yang tinggi. Ini dapat dicapai melalui program subsidi, pengembangan infrastruktur distribusi, dan promosi bisnis perikanan lokal.
Pemenuhan gizi tidak hanya dipertimbangan untuk saat ini namun juga untuk jangka panjang maka untuk menjamin pemenuhan gizi dalam jangka panjang, sangat penting untuk menjamin praktik perikanan yang berkelanjutan. Overfishing, pencemaran laut, dan perubahan iklim dapat membahayakan kelangsungan hidup sumber daya perikanan.
Akibatnya, untuk menjaga lingkungan laut dan memastikan ketersediaanikan yang cukup untuk konsumsi manusia di masa depan, perlu dilakukan tindakan konservasi. Melibatkan komunitas lokal dalam pendidikan gizi dan pengelolaan sumber daya perikanan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi ikan. Program berbasis masyarakat dan partisipatif juga dapat membantu
mengatasi masalah ini. Kemudian, untuk meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan ikan, mendorong usaha perikanan lokal dapat membantu. Ini dapat mencakup pelatihan petani ikan lokal, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan pengembangan infrastruktur pendukung. Penanganan dan distribusi ikan juga merupakan aspe penting untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap ikan. Penanganan dan distribusi ikan yang efektif dapat memastikan bahwa kualitas dan harga ikan tetap terjangkau, dan inovasi dalam sistem penanganan dan distribusi dapat mengurangi kerugian dan menjaga produk perikanan tetap steril.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
