Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Gili Argenti

Aksi Solidaritas Palestina di Karawang

Filantropi | 2024-06-11 11:17:52
Aksi solidaritas bela Palestina di Karawang, sumber : dokumentasi penulis

Kemarahan masyarakat dunia atas tragedi pembantaian (genosida) di Palestina tepatnya di Jalur Gaza, sudah mencapai titik puncak, aksi pemusnahan massal masyarakat sipil secara sistematis dilakukan zionis Israel itu, dipertontonkan kasat mata melalui layar ponsel kita masing-masing, hampir setiap jam masyarakat dunia disuguhi video sangat mengerikan, memilukan, dan menyedihkan.

Aksi genosida dilakukan militer Israel pada bangsa Palestina, menuai reaksi sangat keras dari masyarakat dunia, selain melakukan aksi turun ke jalan menunjukkan simpati dan solidaritas kepada Palestina, masyarakat dunia juga memberikan donasi kemanusiaan untuk meringankan beban penderitaan penduduk Gaza, hampir sembilan bulan lamanya menerima perlakuan tidak beradab dan tidak manusiawi militer Israel.

Pihak zionis-Israel juga secara sistematis membumihanguskan fasilitas umum seperti sekolah, kampus, pasar, masjid, gereja, rumah penduduk, kantor pemerintah, dan rumah sakit. Angka korban sudah menyentuh 37.000 orang, serta akan terus bertambah, karena belum ada tanda-tanda Israel mengurangi intensitas serangan apalagi menghentikannya, meskipun kecaman masyarakat dunia atas perilaku biadab terus disuarakan diberbagai negara, tidak hanya di negara berpenduduk mayoritas muslim, kecaman juga datang dari penduduk di negara-negara barat, selama ini dikenal sekutu Israel. Teriakan free palestine, we stand with palestine, dan birruh biddam nafdika ya aqsa bergema selain diruang publik, juga berjejalan masuk ke ruang digital, bahkan seruan memboikot produk berafiliansi Israel semakin kencang didendangkan para pendukung Palestina.

Karawang Untuk Palestina

Di salah satu kabupaten di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Karawang, aksi mendukung kemerdekaan Palestina dan penghentikan genosida di Jalur Gaza, sejatinya berulangkali dilakukan, baik dalam bentuk aksi turun ke jalan atau penggalangan donasi kemanusiaan, paling baru dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 9 Juni 2024. Aksi solidaritas pada Palestina ini diinisiasi oleh Karawang Peduli, salah satu lembaga sosial bergerak dalam bidang filantropi dan kemanusiaan.

Aksi solidaritas Palestina diawali pengumuman jadwal dan lokasi aksi melalui akun media sosial Karawang Peduli beberapa hari sebelumnya, akun yang memiliki ribuan followers ini, menjadi salah satu kanal informasi yang digunakan unutk mewartakan aktifitas sosial lembaga itu.

Informasi aksi solidaritas Palestina terdistribusi melalui kanal media online, kemudian disebarkan dari satu akun ke akun lain, atau dari satu grup percakapan whatsapp ke grup lain. Distribusi informasi berjalan sangat cepat, sehingga peserta aksi bisa mempersiapkan diri sebelum hari H pelaksanaan.

Di poster pengumuman aksi tercantum kalimat “Ayo Bantu Saudara Kita Yang Teraniaya di Palestina” dan disertai logo-logo berbagai organisasi kemasyarakatan melibatkan diri dalam aksi tersebut. Terkadang banyaknya logo organisasi bisa menjadi ukuran banyaknya jumlah peserta aksi, karena masing-masing organisasi itu memiliki anggota, dengan banyaknya organisasi terlibat otomatis jumlah peserta aksi akan semakin banyak, ditambah kehadiran masyarakat umum tidak berafiliansi dengan organisasi pergerakan yang memiliki simpati terhadap perjuangan Palestina.

Aksi solidaritas Palestina diawali pengumpulan masa di depan Islamic Center Karawang dari pukul 07.00 WIB, kemudian peserta aksi melakukan long march menuju depan kantor pemerintahan daerah Kabupaten Karawang, selama long march dari mobil komando tidak henti-hentinya kordinator lapangan (korlap) menyampaikan orasi dan menerikan yel-yel mendukung kemerdekaan Palestina.

Selama mengikuti aksi solidaritas Palestina, penulis menyaksikan para peserta aksi menggunakan simbol dan atribut Palestina. Misalnya peserta kalangan perempuan (akhwat) umumnya menggunakan pakaian warna hitam atau putih, disertai ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid, save palestina, atau kalimat menunjukan dukungan kemerdekaan Palestina. Sedangkan peserta laki-laki (ikhwan) rata-rata menggunakan kaos bertuliskan pembelaan Palestina. Peserta aksi solidaritas juga membawa dua bendera, Indonesia dan Palestina, serta memakai syal palestina dengan dua bendera diujungnya.

Selain itu para peserta aksi membawa poster berisi kecaman kepada Israel yang melakukan aksi genosida kepada masyarakat sipil di Gaza, serta kritik kepada Amerika Serikat yang selalu membela Israel di forum-forum Internasional, termasuk menggunakan hak veto di dalam sidang-sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selama jalannya aksi penulis menyaksikan semangat dan militansi para peserta, tidak henti-hentinya takbir berkumandang, para tokoh perwakilan ormas atau komunitas satu persatu menyampaikan orasi kemanusiaan, berisi pentingnya bangsa Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Di sela-sela orasi para peserta aksi dibangkitkan semangatnya dengan penampilan tim nasyid yang menyenandungkan nasyid pergerakan (harakah Islamiyah), seperti nasyid berjudul Mujahid Muda yang di akhir 1990-an dipopulerkan oleh tim nasyid Izzatul Islam (Izzis)

Hai mujahid muda

maju kehadapan

sibakkan penghalang

satukan tujuan

kibarkan panji Islam dalam satu barisan

Bersama berjuang kita junjung keadilan

Jangan bimbang ragu

Tetaplah melaju

Hapus bayang semu

Di lubuk hatimu

Bergerak kedepan bagai gelombang samudra

Lantakkan tirani runtuhkan angkara murka

Majulah wahai mujahid muda

Dalam satu cita tegak keadilan

Singkirkan batas satukan kata

Kebangkitan Islam telah datang

Meskipun diikuti banyak orang, aksi solidaritas berjalan tertib dan damai, selepas aksi para peserta membersihkan sampah dan atribut aksi, sehingga lokasi aksi terjaga kebersihannya seperti semula, komitmen peserta aksi selain diwujudkan berjalannya aksi secara damai, juga memberikan donasi sesuai kesanggupan dari para peserta, pemberian donasi itu sifatnya sukarela.

Peserta aksi bela Palestina di Karawang, sumber : dokumentasi penulis.

Persfektif Gerakan Sosial

Gerakan mendukung kemerdekaan Palestina telah menjadi gerakan sosial semakin membesar akhir-akhir ini. Gerakan sosial sendiri dapat didefinisikan perilaku kolektif yang melibatkan banyak orang, kemudian terinstitusionalisasi ke dalam berbagai lembaga atau organisasi diluar struktur lembaga pemerintahan, untuk mengkampanyekan terjadinya perubahan sosial ditengah-tengah masyarakat (Newton dan Deth, 2019).

Secara umum gerakan sosial sendiri memiliki beberapa karakteristik. Pertama, aktor gerakan sosial memiliki karakter ideologis, memegang teguh cita-cita mengenai gambaran struktur masyarakat yang mereka inginkan, serta menyusun langkah strategi untuk mencapai gambaran masyarakat ideal itu. Kedua, pemicu adanya gerakan sosial, terdapat keinginan mengenai terciptanya tatanan sosial berkeadilan. Ketiga, terdapat unsur perekat diantara para partisipan pergerakan, unsur pemersatu diantara aktor-aktor gerakan, bisa berbentuk ideologi atau isu sosial-politik. Keempat, terdapat struktur organisasi menjadi wadah pengorganisasian, biasanya coraknya bersifat ideologis, karena memiliki ideologi sangat kuat yang mengikat para partisipan (Newton, 2019)

Sedangkan dalam konteks gerakan solidaritas Palestina, aktor gerakan berasal dari seluruh lapisan masyarakat luas, mewakili berbagai lapisan sosial, perubahan sosial dikehendaki terbebasnya bangsa Palestina dari penjajahan zionis-Israel, dengan ditandai berdirinya sebuah negara Palestina merdeka dan berdaulat. Sedangkan untuk mencapai tujuan kemerdekaan Palestina, aktor gerakan sosial mendirikan berbagai wadah, organisasi, dan komunitas untuk menghimpun partisipan aksi, baik aksi turun ke jalan atau penggalangan donasi kemanusiaan. Aksi solidaritas Palestina diprediksi semakin menguat tidak hanya di Indonesia, tetapi diseantero dunia, tindakan zionis Israel harus segera dihentikan, karena melanggar hukum humaniter internasional. Masyarakat dunia jangan diam menyaksikan pembantaian penduduk sipil Palestina. Birruh Biddam Nafdika ya Aqsa!

Gili Argenti, Dosen FISIP Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karawang.

Referensi Artikel

1. Newton, Kenneth, Jan W. Van Deth. 2019. Perbandingan Sistem Politik Teori dan Fakta. (Nusa Media, Bandung).

2. Wiktorowicz, Quintan. 2012. Gerakan Sosial Islam : Teori, Pendekatan dan Studi Kasus. (Penerbit Gading Publishing dan Paramadina, Jakarta).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image