AI : Pedang Canggih Bermata Dua
Teknologi | 2024-06-09 22:23:12AI atau Artificial Intelligence menjadi topik yang hangat dibicarakan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Pada saat ini, AI dapat ditemukan di berbagai sudut kehidupan manusia. Bahkan AI telah mendominasi segala sektor kehidupan manusia. Namun, sebenarnya apakah AI itu? Menurut John McCarthy, AI adalah suatu teknologi yang memodelkan dan mendesain suatu mesin yang memiliki kemampuan berfikir layaknya manusia. Kemampuannya tersebut membuat AI dapat melakukan berbagai aktivitas yang dilakukan manusia.
Pada saat ini, AI telah hadir dalam berbagai jenis atau model. Salah satu jenis AI yang sedang ramai digunakan saat ini adalah AI chatbot. AI chatbot dirancang agar dapat memberikan respons layaknya manusia terhadap pernyataan atau perintah yang diberikan oleh penggunanya. Melalui prosedur pengoperasian yang mudah dan perintah sederhana, pengguna dapat memperoleh hal yang ia inginkan. Fleksibilitas dari AI ini memberikan keuntungan besar bagi penggunanya. AI yang mereka gunakan dapat berperan sebagai “pembantu” yang bisa diandalkan kapan saja dan dimana saja. Tak heran jika chatGPT, salah satu AI chatbot terbaik menurut U.S. News mendapatkan 1 juta pengguna pertamanya hanya dalam waktu 5 hari saja.
Selain AI chatbot, terdapat model AI lainnya yang juga sedang ramai digunakan, yaitu AI yang memiliki kemampuan sebagai search engine. Jenis AI ini dirancang untuk memberikan segala informasi terkait hal yang dicari oleh penggunanya. Hanya dengan mengetik hal yang ingin dicari, pengguna dapat memeroleh informasi yang berasal dari berbagai sumber. Selain itu, masi terdapat banyak jenis AI lainnya yang sudah beroperasi seperti Siri, Duolingo, Elicit, Otter.ai, Dall-e dan lain-lain.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan teknologi, khususnya teknologi kecerdasan buatan atau AI memberikan banyak dampak positif bagi manusia sebagai penggunanya. Namun, di balik banyaknya keuntungan yang didapatkan, terdapat berbagai ancaman dan dampak buruk yang berpotensi muncul dari penggunaan artificial intelligence. Dampak buruk ini muncul karena adanya penyalahgunaan artificial intelligence. Salah satu kasus penyalahgunaan yang sedang marak terjadi adalah terkait dengan penyalahgunaan chatGPT. Selain digunakan untuk mencari dan memperoleh berbagai informasi, salah satu jenis AI ini disalahgunakan oleh beberapa penggunanya untuk melakukan tindakan kecurangan, tindakan tidak terpuji, bahkan sampai tindakan kriminal. Dampak-dampak negatif tersebut dapat ditemui secara nyata dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Apabila dampak negatif tersebut tidak dicegah dengan baik, maka hal tersebut dapat memengaruhi kehidupan penggunanya. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah atau strategi yang tepat guna mencegah dampak negatif tersebut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain :
1. Menggunaan AI yang telah terpercaya dan memiliki kredibilitas tinggi
2. Menaati tata aturan dan etika penggunaan teknologi khususnya teknologi AI
3. Mengikuti perkembangan AI dari waktu ke waktu
4. Membatasi penggunaan AI sesuai dengan kebutuhan yang kita miliki
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.