Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M.Shobirin

Tidur Siang dan Dampaknya Terhadap Resiko Penyakit Diabetes dan Jantung

Info Sehat | 2024-06-07 16:07:22

Tidur adalah salah satu aspek penting dalam menjaga keseimbangan fisiologis dan psikologis tubuh manusia. Sementara tidur malam yang berkualitas telah lama diketahui memiliki dampak positif terhadap kesehatan, perhatian terhadap pola tidur siang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Tidur siang, yang sering kali dipraktikkan untuk mengatasi kelelahan atau kesenjangan tidur malam, telah menjadi subjek minat dalam penelitian ilmiah, terutama dalam konteks potensi dampaknya terhadap kesehatan. Sehingga saya sebagai mahasiswa Universitas Airlangga sangat berminat untuk membahasnya lebih detail

Sumber Gambar : IDN Times Sumut

Tidur siang yang berlebihan dan rasa mengantuk yang terus menerus pada siang hari berkaitan erat dengan sindrom metabolik. Sindrom metabolik ditandai dengan kombinasi dari tekanan darah yang tinggi, kadar kolesterol tinggi, kadar gula darah yang tinggi, serta lemak berlebihan di sekitar pinggang. Data sebuah analisis dari America College of Cardiology yang melibatkan 307.000 orang, diketahui bahwa mereka yang tidur lebih dari 40 menit mengalami peningkatan resiko sindrom metabolik. Selain meningkatkan resiko sindrom metabolik, menurut Howard E. LeWine, MD. (2023) tidur siang lebih dari 40 menit dapat meningkatkan resiko penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Menurut hasil penelitian dari Annual Meeting of the European Association for the Study of Diabetes pada 2015 lalu menunjukkan bahwa telalu lama tidur siang atau sering merasa mengantuk pada siang hari, berkaitan erat dengan penyakit diabetes tipe 2. Tidur siang lebih dari 1 jam akan meningkatkan resiko diabetes tipe 2 hingga 40 persen, sedangkan bila anda selalu merasa lelah pada siang hari akan meningkatkan resio diabetes tipe 2 hingga 56 persen.

Selain diabetes tipe 2, tidur siang terlalu lama juga akan meningkatkan terjadinya penyakit jantung sebesar 82 persen dan meningkatkan resiko kematian hingga 27 persen. Apalagi, National Sleep Foundation sudah merekomendasikan sebaiknya tidur dilakukan antara 20-30 menit (Hirshkowitz et al. 2015). Dari studi tersebut menunjukan bahwa tidur siang kurang dari 40 menit tidak menunjukkan adanya peningkatan terjadinya resiko sindrom metabolik.

Sebaliknya, Seseorang yang tidur lebih dari 40 menit bahkan sampai 90 menit menunjukkan adanya peningkatan resiko sindrom metabolik sebesar 50 persen (Sun et al. 2022). Namun, penelitian yang lain menunjukkan bahwa tidur siang kurang dari 90 menit pada seseorang tidur malamnya cukup terjadi peningkatan resiko sindrom metabolik, sedangkan seseorang yan tidur malamnya kurang tidak terjadi peningkatan resiko sindrom metabolik (Wang et al. 2022).

Namun, tidur siang yang cukup atau kurang dari 40 menit dapat meningkatkan Kesehatan ritme jantung, mengimbangi gangguan hormon akibat kurang tidur, mengurangi tekanan darah dan stress yang cukup signifikan. Tidur siang, suatu kegiatan yang sering disalahpahami, telah terbukti menjadi bagian dari hidup kita dalam mengurangi kebisingan dalam kehidupan modern yang serba cepat. kita sering melupakan arti dan manfaat dari istirahat tengah hari ini. Namun, penelitian terus menegaskan bahwa tidur siang yang tidak berlebihan bukan hanya aktivitas santai semata, melainkan suatu kebutuhan fisiologis yang mendukung fungsi otak, keseimbangan emosional, dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

Dari manfaat kognitif hingga efek penyembuhan pada tubuh, tidur siang yang cukup memainkan peran yang luar biasa dalam meningkatkan kinerja kita sehari-hari. Bahkan dalam dunia kerja yang penuh tekanan, sebuah jeda singkat untuk tidur siang bisa menjadi investasi berharga bagi produktivitas jangka panjang. Namun, dalam kegembiraan akan manfaat ini, kita juga harus mengakui bahwa tidur siang yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur malam kita dan menyebabkan masalah yang serius terhadap resiko penyakit.

Dengan memahami kebutuhan individu kita sendiri, menghargai keunikan pola tidur kita, dan menciptakan lingkungan yang mendukung tidur yang berkualitas, kita dapat mengintegrasikan tidur siang ke dalam rutinitas harian kita dengan bijak. Tidak hanya sebagai kesenangan yang sesekali, tetapi sebagai bagian penting dari perawatan diri yang komprehensif.

Karena pada akhirnya, tidur siang bukan hanya tentang merengangkan otot atau melepaskan beban pikiran, tetapi tentang memberikan waktu dan ruang bagi tubuh dan pikiran kita untuk menyegarkan diri, menyembuhkan diri, dan kembali ke dunia dengan semangat baru. Jadi, mari kita terus memberikan nilai yang pantas pada tidur siang, dan biarkan ia menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya kita untuk menjalani hidup yang seimbang dan bermakna.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image