AI Membuat Malas dan Candu
Teknologi | 2024-06-06 20:13:46AI sudah ada sejak dulu dan telah berevolusi dari zaman ke zaman untuk hadir memberikan bantuan kepada manusia yang dianggap mustahil dilakukan manusia. Namun AI lebih banyak dibicarakan saat ini. Terutama di kalangan mahasiswa dan pelajar sudah sangat tidak familiar lagi, biasanya yang sering digunakan yaitu Chat GPT. Hadirnya Chat GPT berguna untuk membantu pekerjaan manusia serta memberikan peluang dalam dunia pendidikan dalam pengembangan kompetensi seperti kreativitas, berkolaborasi, komunikasi, serta berpikir secara logika dan kritis diri tentunya ini yang dibutuhkan pelajar di Era Education 4.0. Sebenarnya kehadiran Al ini memberikan dampak yang positif, tetapi disisi lain ada dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan Al ini sendiri. Terutama di era modern ini banyak sekali siswa maupun mahasiswa yang menggunakan Al untuk membantu mereka mengerjakan tugas. Penggunaan kecerdasan buatan sebagai media pembelajaran dapat membantu guru, pendidik, maupun mentor dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik dan menjadikan peserta didik lebih mudah untuk memahami pembelajaran dan informasi (Aidah, 2022).
Panduan etika dan peraturan tata kelola diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi AI berlangsung secara etis dan aman (Hasni dkk.,2023). Banyak kaum pelajar yang menggunakannya karena cara kerja Chat GPT mudah sekali dan berbasis teks. Model Chat GPT ini mampu menjawab semua pertanyaan dari kolom chat dan dalam waktu yang cepat mereka mampu menyimpulkan sesuatu secara ringkas. Hal ini yang semakin membuat sadar kaum pelajar bahwa teknologi akan ada bersamanya terus menerus dan akan selalu membantu masalah mereka. Memang di era society 4.0 sudah berkembang pesat tapi bukan berarti tidak menutup kemungkinan kita tidak peduli akan hal itu, kita sebagai Gen Z harus bisa membedakan mana yang pintar menggunakan teknologi dan mana yang ikut terbodohi karena teknologi. Yang penting kita sendiri paham akan keterbatasan kita dalam mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu seharusnya kita menjadi Gen Z yang bijak menggunakan teknologi karena siapa lagi kalau bukan kita sebagai generasi muda yang menjadi agen penggerak untuk menuju Indonesia emas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.