Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anggitia R. Dewanti

Integrasi Kecerdasan Buatan dalam Akuntansi: Transformasi dan Peran Tak Tergantikan Seorang Akuntan

Teknologi | 2024-06-05 14:33:49
Sumber Foto: East Ventures

Oleh:

Anggitia Retno Dewanti

Kemajuan teknologi yang pesat di era digital telah menjadi bagian penting dari berbagai industri dan profesi, termasuk akuntansi. Salah satu teknologi yang kita ketahui adalah AI atau Artificial Intelligence. Menurut John McCarthy (1956), AI merupakan suatu usaha mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia. Akuntansi sebagai salah satu profesi pun tak lepas dari penggunaan AI. Salah satu profesi yang kita kenal ini, secara historis berawal dari seorang pendeta Italia, Lucas Pacioli, merupakan suatu seni dalam mengukur, berkomunikasi, dan menginterpretasikan aktivitas keuangan (Dwima Ernis & Pirdaus, 2022). Penggunaan AI dalam praktik akuntansi dapat membantu perusahaan dalam memperoleh informasi keuangan yang lebih akurat dan realtime, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat kesalahan manusia dalam pengerjaannya. Selain itu AI juga menawarkan berbagai manfaat seperti otomatisasi proses, peningkatan akurasi, dan efisiensi operasional (Pasyarani, 2023). Meski begitu, peran seorang akuntan tetap penting dan tidak dapat sepenuhnya tergantikan.

Artikel ini akan membahas tugas-tugas akuntan yang masih memerlukan keterampilan manusia, seperti pengambilan keputusan strategis, analisis mendalam, dan komunikasi interpersonal. Selain itu, ada pertanyaan penting mengenai sejauh mana AI dapat menggantikan peran manusia, khususnya sebagai akuntan profesional. Penelitian yang dilakukan oleh University of Oxford pada tahun 2015 mengatakan bahwa akuntan memiliki 95 persen kemungkinan kehilangan pekerjaan karena adanya mesin pengambil alih peran analisis data dan angka.

Menurut Federasi Akuntan Internasional (IFAC), akuntan sebagai profesi profesional adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi yang diperoleh dari pendidikan formal dan pengalaman kerja yang menunjukkan dan mematuhi kode etik, menjaga profesionalitas, dan merupakan pelaku dari sebuah organisasi akuntansi profesional atau badan hukum lainnya (IFAC, 2011).

1. Peran AI dalam Akuntansi

AI dalam akuntansi mencakup berbagai hal, seperti otomatisasi entri data, analisis keuangan, audit, dan deteksi penipuan. Teknologi seperti machine learning dan algoritma yang canggih dapat memproses data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat, juga memberikan pengembangan penting dalam bidang akuntansi, serta dapat memberikan banyak keunggulan baru bagi seorang akuntan. Dengan bantuan AI ada tugas seorang akuntan dapat dilakukan:

 

  1. Menggunakan machine learning untuk melakukan penjurnalan dan peningkatan akurasi dari pendekatan berbasis aturan, seperti PSAK, IFRS, dan GAAp.
  2. Meningkatkan deteksi fraud dengan adanya kemampuan melihat aktivitas yang tidak wajar dan pembuatan standar “normal” yang lebih bagus.
  3. Menggunakan teknologi yang ada untuk memprediksi pendapatan.
  4. Meningkatkan akses terhadap analisis data tidak terstruktur seperti kontrak dan emails melalui model deep learning.

Perangkat lunak berbasis AI juga dapat memprediksi tren keuangan berdasarkan data historis yang dapat digunakan untuk perencanaan bisnis yang lebih baik di masa depan.

2. Efisiensi dan Akurasi

Penggunaan AI dalam akuntansi meningkatkan efisiensi dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas rutin dan berulang. Misalnya, AI dapat mengotomatisasi proses rekonsiliasi bank dan pelaporan keuangan, sehingga akuntan dapat fokus pada tugas yang lebih strategis. AI juga dapat meminimalkan kesalahan manusia dalam pengolahan data sehingga meningkatkan akurasinya. AI dapat mempercepat proses penutupan buku (closing process) di akhir periode akuntansi, sehingga memungkinkan organisasi mendapat gambaran keuangan lebih cepat dan lebih akurat. Dengan kemampuan analitiknya, AI dapat mengidentifikasi pola-pola anomali yang mungkin terlewat oleh manusia, sehingga membantu dalam mendeteksi dan mencegah penipuan.

3. Peran Tak Tergantikan Seorang Akuntan

Pekerjaan sebagai seorang akuntan kini harus berhadapan dengan kecanggihan teknologi yang berkembang pesat dan hal itu berdampak besar pada semua aspek akuntansi. Seorang akuntan perlu memiliki beragam softskill agar kehadiran mereka tidak tergeser oleh kecanggihan teknologi (Cakra Dewa et al., 2022). AI, sebagai teknologi yang menawarkan berbagai manfaat masih memiliki keterbatasan dan tidak dapat menggeser aspek-aspek tertentu dalam akuntansi. Berikut beberapa peran akuntan yang tetap memerlukan kehadiran manusia:

 

  1. Pengambilan Keputusan Strategis: Keputusan strategis dalam bisnis memerlukan penilaian yang komprehensif dan pemahaman mendalam tentang bisnis dan kondisi keuangannya sebagai bahan pertimbangan dan ini berada di luar kemampuan AI. Akuntan menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk membuat keputusan yang akan mempengaruhi masa depan perusahaan.
  2. Analisis Mendalam dan Kreativitas: Akuntan dapat memberikan analisis mendalam dan solusi kreatif berdasarkan pengalaman dan intuisi mereka yang tentunya tidak dapat direplikasi oleh mesin. Misalnya, dalam situasi krisis keuangan, akuntan dapat merumuskan strategi pemulihan yang spesifik dan disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
  3. Komunikasi Interpersonal: Berinteraksi dengan klien, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan saran yang tepat membutuhkan keterampilan interpersonal yang kuat dan hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh AI. Akuntan seringkali berperan sebagai penasihat bisnis untuk membantu klien dalam membuat keputusan keuangan yang tepat.
  4. Etika dan Kepatuhan: Akuntan juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa perusahaan mematuhi regulasi dan standar akuntansi. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga integritas dan transparansi laporan keuangan karena hal tersebut merupakan sesuatu yang memerlukan penilaian etis dan tidak bisa diotomatisasi.

4. Keamanan dan Privasi Data

Penggunaan AI dalam akuntansi juga menimbulkan tantangan dan risiko terkait keamanan dan privasi data karena dalam pengolahan laporan keuangan terdapat informasi sensitif dan rahasia (Alshurafat, 2023). Sistem AI yang mengelola data keuangan harus dilengkapi dengan keamanan yang kuat untuk mencegah kebocoran dan penyalahgunaan data. Akuntan juga harus memastikan bahwa integritas data terjaga dan mematuhi regulasi terkait privasi data klien. Akuntan perlu memastikan bahwa teknologi yang digunakan tidak hanya efektif tetapi juga aman dan sesuai dengan standar hukum yang berlaku.

5. Kesimpulan

Integrasi AI dalam akuntansi telah memberikan banyak perubahan dalam praktiknya dan membawa banyak manfaat, terutama dalam hal efisiensi dan akurasi. Namun peran akuntan tetap penting dan tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh teknologi. Tugas-tugas yang memerlukan pengambilan keputusan secara etis dan strategis, analisis mendalam, juga komunikasi interpersonal dengan klien masih memerlukan keterampilan manusia. Di masa depan, kolaborasi antara teknologi AI dan akuntan profesional mungkin saja akan menjadi kunci untuk mencapai hasil terbaik dalam dunia akuntansi. Dengan demikian, meskipun AI membawa transformasi signifikan, peran akuntan tetap penting dalam memastikan keberhasilan dan integritas proses akuntansi. Teknologi dan manusia harus bekerja bersama untuk menciptakan sistem akuntansi yang lebih efisien, akurat, dan etis.

Referensi:

Cakra Dewa, M. M., Yunia Kharisyami, P. W., Diva Navael, L., & Maulana, A. (2022). PERAN AKUNTAN DALAM MENGHADAPI DIGITALISASI EKONOMI MENJELANG ERA SOCIETY 5.0. JAE (JURNAL AKUNTANSI DAN EKONOMI), 7(3), 56–67. https://doi.org/10.29407/jae.v7i3.18492

Dwima Ernis, P., & Pirdaus, P. (2022). Dampak Teknologi Artificial Intelligence Pada Profesi Akuntansi. EKOMA : Jurnal Ekonomi, 2(1).

Pasyarani, L., & Akuntansi, S. I. (2023). REVITALISASI AKUNTANSI DENGAN PENERAPAN KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE). In Ilmudata.org (Vol. 3, Issue 2).

Alshurafat, C. H. (n.d.). The usefulness and challenges of chatbots for accounting professionals: application on. https://ssrn.com/abstract=4345921

Len Jui, CPA, MBA, & Jessie Wong, CPA, Ph.D. (2013). Peran dan Pentingnya Akuntan Profesional Dalam Bisnis. (https://www.ifac.org/news-events/2013-10/roles-and-importance-professional-accountants-business)

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (2023). Mengenal Lebih Dalam Artificial Intelligence (AI). (https://bemu.umm.ac.id/id/berita/mengenal-lebih-dalam-artificial-intelligence-ai.html#:~:text=John%20McCarthy%2C%20(1956)%20berpendapat,agar%20dapat%20menirukan%20perilaku%20manusia)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image