Global Warming : An Urgent Call to Action
Info Terkini | 2024-06-03 14:12:55Permasalahan Global warming atau pemanasan global sudah menjadi hal yang tak asing lagi di telinga kita. Sudah menjadi permasalahan pada beberapa tahun terakhir ini karena efek yang ditimbulkan dari pemanasan global itu sendiri. Hal ini dikuatkan dengan adanya dampak dari pemanasan global yang mulai kita rasakan, seperti meningkatnya suhu rata-rata global. Suhu permukaan bumi pada saat ini lebih tinggi dari tahun 1850-an dimana sudah mencapai 1,2 derajat Celcius. Peristiwa ini menjadi salah satu penyebab dari tak menentunya pola cuaca yang sudah sering terjadi. Tak hanya itu, naiknya permukaan air laut karena mencairnya gletser di kutub utara juga menjadi efek dari meningkatnya suhu rata-rata global. Namun, tahukah kamu apa yang menjadi penyebab dari pemasan global ini? Simak lebih lanjut apa itu pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan sehari-hari kita.
Mengenal Lebih Lanjut Tentang Pemanasan Global
Pemanasan global adalah fenomena dimana meningkatnya suhu rata-rata bumi. Suhu yang meningkat ini berasal dari gas-gas rumah kaca yang terperangkap dalam bumi. Ibarat botol yang diisi air panas namun ditutup, maka uap yang dihasilkan akan terperangkap didalamnya dan tidak bisa keluar. Itulah gambaran bumiyang terjadi saat ini. Lalu, pernakah kamu berpikir apapenyebab dari pemanasan global?
Bumi memiliki lapisan yang ada di sekelilingnya atau biasa kita sebut dengan atmosfer. Atmosfer ini seperti penghalang yang melindungi kita dari radiasi matahari dan menjaga suhu bumi agar tetap stabil. Sayangnya, ada beberapa aktivitas manusia yang berpengaruh terhadap atmosfer itu sendiri yaitu gas rumah kaca. Sebanyak 80% kenaikan suhu global disebabkan oleh gas rumah kaca tersebut. Istilah rumah kaca diambil akibat adanya panas dari gas yang terperangkap dalam atmosfer bumi. Dalam bebrapa jurnal menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis gas rumah kaca, meliputi: karbondioksida (CO), metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O), perfluorocarbon (CFCs). Contoh aktivitas manusia yang menghasilkan gas berlebih adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, kemudian aktivitas pabrik, pembakaran lahan hutan, asap yang dihasilkan dari kendaraan dan masih banyak lagi. Gas-gas inilah yang nantinya berkumpul melapisi atmosfer jika dihasilkan berlebih,sehingga ia akan menahan panas yang dipancarkan oleh matahari ke bumi. Bumi yang suhu awalnya stabil kini menjadi panas karena sinar matahari yang masuk tidak bisa dipantulkan keluar dan tertahan oleh gas-gas tersebut.
Dampak dari Pemanasan Global
Meningkatnya suhu rata-rata bumi termasuk salah satu dampak dari pemanasan global. Selain itu, masih ada banyak dampak yang diberikan antara lain:perubahan iklim yang membuat pola cuaca tak menentu dan berubah-ubah, hal ini memaksa makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan menyesuaikan namun juga mengancam habitatnya. Jika tumbuhan dan hewan tidak bisa beradaptasi maka akan terjadi kepunahan. Tak berhenti disitu, perubahan iklim juga mengancam kesehatan manusia lewat meningkatnya penyakit yang ada. Kemudian, suhu yang meningkat membuat es di kutub mencair sehingga menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Bagi Indonesia, negara kepulauan, akan mengancam tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah yang dekat dengan pesisir. Kita sedang berada di situasi yang membahayakan diri kita sendiri, lantasapakah pemanasan global bisa dihentikan?
Jawabannya adalah mustahil untuk dihentikan. Namun, masih ada cara untuk bisa mengurangi dan memperlambat pemanasan global. Berdasarkan wawancara kepada Ketua Panel Iklim PBB, Jim Skea, ia mengatakan bahwa kita masih punya harapan untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celsius dengan segera bertindak untuk mitigasi. Peran kita sebagai masyarakat adalah dengan mengurangi aktivitas yang bisa menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti, mengutamakan penggunaan transportasi umum guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, melakukan penghijauan dengan menanam tanaman, kemudian tidak membakar lahan hutan, dan memperhatikan kebersihan lingkungan. Semua itu kita lakukan dengan tujuan agar mengurangi gas rumah kaca yang sudah kita hasilkan sebelumnya. Sudah saatnya, kita, sebagai makhluk hidup di bumi melakukan sebisa mungkin untuk meminimalisir dampak yang sudah kita rasakan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.