Healthy Lifestyle to Make a Better Future
Gaya Hidup | 2024-06-02 11:19:59Dikutip dari WHO Healthy Lifestyle adalah cara menjalani kehidupan yang dapat meminimalisir risiko terkena penyakit serius atau kematian dini. Gaya hidup sehat penting untuk dilakukan karena selain berdampak pada keadaan fisik yang lebih segar dan terlihat lebih sehat, gaya hidup seha juga bisa berdampak pada kesehatan mental hal ini membuat kita merasa lebih bahagia, lebih rileks, dan lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu.
Untuk memulai gaya hidup sehat bisa dimulai dari makan makanan yang kaya akan nutrisi, contohnya buah dan sayur. Mengurangi makan makanan yang mengandung banyak gula juga salah satu contoh gaya hidup sehat. Selain itu, air putih 8 gelas atau sekitar 2 liter sehari dapat membantu memperlancar proses metabolisme dan membuat tubuh terhidrasi. Menurut WHO ada 12 langkah dalam ‘healthy eating’. 12 langkah itu adalah :
1. Makan makanan bergisi yang sebagian besar berasal dari tumbuhan, bukan hewan
2. Makan roti, biji-bijian, pasta, nasi, atau kentang beberapa kali sehari
3. Sangat dianjurkan untuk makan beragam sayuran dan buah yang segar setidaknya 400g per hari
4. Mempertahankan berat badan diantara batas yang disarankan BMI dengan melakukan aktivitas fisik tingkat sedang hingga berat, sebaiknya setiap hari
5. Mengendalikan asupan lemak (tidak lebih dari 30% energi harian) dan ganti sebagian besar lemak jenuh dengan lemak tak jenuh.
6. Mengganti daging berlemak dan produk daging dengan kacang-kacangan, polong-polongan, lentil, ikan, unggas, atau daging tanpa lemak.
7. Gunakan susu dan produk olahannya (kefir, susu asam, yoghurt, dan keju) yang rendah lemak dan garam.
8. Pilih makanan yang rendah gula, dan makan bebas gula secukupnya, batasi frekuensi minuman manis dan manisan.
9. Pilih diet rendah garam. Total asupan garam tidak boleh lebih dari satu sendok teh (5g) per hari, termasuk garam dalam roti dan makanan olahan, makanan yang diawetkan dan diawetkan. (Garam iodisasi harus bersifat universal jika kekurangan yodium merupakan masalah)
10. WHO tidak menetapkan batasan khusus konsumsi alkohol karena bukti menunjukkan bahwa solusi ideal bagi kesehatan adalah tidak minum alkohol sama sekali, oleh karena itu lebih sedikit lebih baik.
11. Menyiapkan makanan dengan cara yang aman dan higienis. Kukus, panggang, rebus, atau microwave untuk membantu mengurangi jumlah lemak tambahan.
12. Promosikan pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan, dan pengenalan makanan pendamping ASI yang aman dan memadai sejak usia sekitar 6 bulan. Promosikan kelanjutan pemberian ASI selama 2 tahun pertama kehidupan.
Selain itu, lingkungan juga menjadi faktor penentu dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam beberapa sumber lain, pola hidup sehat juga dikaitkan dengan kebersihan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan seangatlah penting dalam menjaga kesehatan. Rumah dan lingkungan yang bersih merupakan mencerminkan gaya hidup seseoarang. Pastikan di setiap ruangan dan lingkungan sekitar rumah bersih, karena virus, kuman, dan bakteri cepat berkembang biak di lingkungan yang kotor.
Dalam beberapa kasus, pola hidup sehat dapat berakibat buruk jika tidak dilakukan secara terus-menerus. Oleh karena itu, penting untuk memotivasi diri untuk melakukan kebiasaan hidup sehat dimulai dari kecil secara bertahap namun konsisten. Saya sebagai mahasiswa Universitas Airlangga masih terus menerapkan pola gaya hidup sehat yang dianjurkan WHO seperti mengurangi konsumi gula, memperbanyak makan buah san sayur, menghindari minuman beralkohol. Jadi, tunggu apa lagi mari sama-sama kita menerapkan pola hidup yang sehat untuk masa depan kita!.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.