Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syafira Farah Aulia

Kontribusi Generasi Abad 21 Membudayakan Literasi Kesehatan dalam Membangun Peradaban Indonesia Emas

Info Sehat | 2024-05-29 20:55:30

Menurut Abidin (2017, hlm. 47) literasi diartikan sebagai konsep yang akan berkembang dan terus berpengaruh pada penggunaan berbagai media digital dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Romdhoni (2013, hlm. 90) berpendapat bahwa literasi ialah peristiwa sosial yang melibatkan keterampilan tertentu, yang dibutuhkan untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi dalam bentuk tulisan.

Menurut Ibnu Adji Setyawan (2018, hlm. 10) terdapat 9 macam literasi, salah satunya yaitu Literasi Kesehatan. Apa itu literasi kesehatan? Literasi Kesehatan yaitu kemampuan untuk memperoleh, mengolah dan memahami informasi dasar mengenai kesehatan dan layanan-layanan apa saja yang dibutuhkan dalam membuat keputusan kesehatan yang sehat.

Saat ini, Literasi Kesehatan adalah sebuah tujuan kesehatan global, promosi dalam meningkatkan pemahaman, strategi komunitas dan digunakan untuk meningkatkan Kesehatan pasien dengan Literasi Kesehatan yang terbatas. Beberapa negara maju seperti USA, Kanada, dan Australia memiliki visi untuk meningkatkan Literasi Kesehatan (Parnell, 2019).

Di Asia Tenggara, penelitian tentang Literasi Kesehatan masih terbatas. Terutama di Indonesia, namun ditemukan tentang banyak penelitian tentang Pendidikan Kesehatan dengan berbagai metode pada kelompok populasi. Penelitian di Indonesia, dengan istilah “literasi” terutama berkaitan dengan alat ukur untuk menilai literasi kesehatan (Rachmawati et al, 2019).

Literasi kesehatan berasal dari beberapa konsep yang menggabungkan kemampuan individu untuk sepenuhnya menafsirkan dan memahami informasi kesehatan yang kompleks, termasuk terminologi, instruksi perawatan kesehatan, dan tindakan yang diperlukan untuk mengelola kondisi penyakit kronis (Cunha, et al, 2017). Literasi kesehatan sangat penting, karena dengan literasi kesehatan kita jauh lebih memahami seberapa pentingnya kesehatan baik dari aspek manapun. Beberapa orang meremehkan literasi kesehatan ataupun kesehatan mereka sendiri, beberapa dari mereka berpikir bahwa kesehatan tidak penting, kesehatan hal yang remeh, padahal kebiasaan kecil tersebut berpengaruh lebih besar.

Terdapat banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan kita, baik dari faktor internal maupun eksternal. Berikut beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan kita seperti :

1. Faktor perilaku

Faktor perilaku dapat berpengaruh pada kesehatan kita, faktor perilaku itu sendiri seperti pola makan, pola tidur dan juga olahraga. Faktor ini adalah faktor yang dikendalikan oleh diri kita sendiri, maka sedari dini marilah kita mengontrol dan membatasi diri dari hal-hal yang dapat berdampak buruk pada kesehatan. Ingat, “Mencegah lebih baik daripada mengobati”.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan disini juga dapat dikaitkan dengan kebersihan tempat tinggal ataupun kebersihan kamar yang kita gunakan sebagai tempat beristirahat. Jika kebersihan terjaga, maka imun dan metabolisme kita juga ikut terjaga. Lingkungan sosial juga berpengaruh terhadap pola makan ataupun makanan yang kita konsumsi. Salah satu contohnya jika teman-teman ataupun cirle kita suka makan dan jajan jajanan yang mengandung gluten serta gula yang tinggi maka kita juga bisa saja ikut terpengaruh. Apalagi saat kita belum bisa menguasai dan mengontol diri kita secara penuh maka bisa saja kita terlalu banyak mengkonsumsinya.

3. Faktor layanan kesehatan

Hal ini juga sangat penting sebab penyakit tidak hanya berasal dari pola hidup tapi juga faktor genetik ataupun keturunan. Jika kita mendapatkan layanan kesehatan yang baik dan sesuai standart maka kita juga dapat sembuh lebih cepat dan kondisi tubuh terus-menerus membaik.

4. Faktor keturunan

Beberapa dari kita mungkin memang mempunyai penyakit dari genetik keturunan seperti dari orang tua, tapi jangan berkecil hati. Kalian juga bisa sembuh dengan terus pergi ke dokter, meminum obat secara teratur dan juga tetap menjalankan pola hidup sehat agar mempercepat proses pemulihan dan lekas membaik.

Dalam setiap tubuh kebutuhan dan metabolisme orang-orang berbeda, bisa saja tinggi badan dan berat badannya sama namun bentuk tubuhnya berbeda. Tidak hanya itu, respon tubuh terhadap makanan yang kita konsumsi juga berbeda. Setiap manusia pasti mempunyai alergi terhadap suatu makanan, entah faktor genetik maupun faktor lainnya.

“Mengenali Tubuh Diri Sendiri” hal ini sangat penting supaya kita mengerti pantangan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi. Menjaga pola makan adalah sebuah kebiasaan kecil yang berdampak besar terhadap kesehatan. Banyak sekali orang yang tidak percaya namun memang begitu fakta dan yang terjadi dilingkungan. Mungkin, beberapa dari orang terdekat kita harus berobat rutin dikarenakan penyakit kronis yang dideritanya. Penyakit tersebut bisa saja seperti kolestrol dan asam urat yang disebabkan oleh pola makan yang sembarangan, seperti salah satu pola makan sembarangan tersebut adalah tidak membatasi konsumsi makanan tinggi lemak.

Kesehatan merupakan investasi yang bisa dilakukan siapapun dalam umur berapapun, selain itu hal tersebut juga termasuk dalam investasi jangka panjang. Bagi orang yang mempunyai umur panjang seperti delapan puluh tahun lebih kerap sekali membagikan tips bagaimana beliau beurumur panjang. Mereka yang mempunyai umur panjang selalu menjaga pola makan dan membatasi porsi makannya.

Menjalankan healthy life style atau pola hidup sehat sangatlah mudah dan pastinya terjangkau. Mulai dari hal-hal kecil seperti apa yang diajarkan nabi yaitu pola makan “makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang” ajaran tersebut relevan dengan pola makan yang sering dianjurkan para dokter yakni “makan sedikit-sedikit tapi sering”.

Olahraga. Mulai dari olahraga yang kalian gemari, yang setelah melakukan kegiatan olahraga tersebut kalian merasa seperti dilahirkan kembali dan semangat dalam menjalani hidup. Pelampiasan stres yang paling baik adalah dengan melakukan olahraga, mungkin kalian sering mendengar kalimat tersebut bukan? Hal tersebut bukanlah mitos belaka namun memang fakta, sebab olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin yang membuat keadaan hati membaik dan menjadi lebih bahagia.

Jangan berhenti, ya. Jangan berhenti menjalankan pola hidup sehat, fokus terhadap apa yang kalian lakukan dalam setiap harinya. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Apakah kalian harus sakit terlebih dahulu supaya mengerti bahwa memang kesehatan sepenting itu? Jangan sampai ya, sebab tidak semua hal harus kita alami supaya mengerti.

https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr1SXyghW5l.RwmnSXLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1701770785/RO=10/RU=http%3a%2f%2frepository.unpas.ac.id%2f60826%2f7%2f12.%2520BAB%2520II.pdf/RK=2/RS=K.z4R5MZ1sip4ZvW1WkKHWlZNqc-

https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrKB9mqj25lGqMy_VHLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzMEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1701773354/RO=10/RU=https%3a%2f%2fadjar.grid.id%2fread%2f542918899%2f4-faktor-yang-memengaruhi-kesehatan-manusia/RK=2/RS=VsVFA4Oo3qJddwZTvROO5D9Z9pw-

http://repository.unpas.ac.id/60826/7/12.%20BAB%20II.pdf

file:///D:/Users/DELL/Downloads/adminasri,+BATUBARA.pdf

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image